Tantangan Literasi Media Sosial

Rabu 06 Maret 2019, 22:55 WIB

Oleh: Dr. H. Mulyawan SN, M.Ag., M.Pd

Direktur Research and Literacy Institute (RLI)

Membaca fenomena jelang Pilpres dan pileg, jagad dunia perpolitikan bangsa Indonesia begitu meriah. Sampai-sampai cenderung kebablasan. Kita bingung dengan berseliwerannya informasi yang begitu sangat massive hadir di tangan pengguna Smartphone. Silih berganti. Saling Klaim, saling menyalahkan, saling beradu argumentasi. 

Sangat disayangkan, jika riuhnya jagad perpolitikan bangsa Indonesia justu menghasilkan suasana yang tidak kondusif untuk persatuan bangsa ini. Ketika semua informasi hadir dan datang ke tangan pengguna Smartphone, di saat yang sama kita berhadapan dengan tantangan. Apakah informasinya akan ditelan bulat-bulat? Apakah akan dibaca dan dipelajari terlebih dahulu? Atau direspon dengan emosional? Semuanya sudah masuk pada putusan pribadi dan sifatnya privat.

Namun ketika jempol ini mengirimkan pesan kepada Teman atau Group di media Sosial, maka akan masuk ruang publik. Dan di sinilah batu ujian sesuangguhnya. Apakah pesan atau kiriman kita berefek baik atau tidak, berdampak positif atau tidak, membuat kegaduhan atau tidak, informatif atau sekedar candaan. 

Memiliki kemampuan literasi dalam hal media sosial, saat ini sudah menjadi urgen. Bahkan mungkin urgen sekali. Jika masyarakat memiliki kemampuan literasi media sosial yang rendah, maka hal ini akan menjadi salah satu pendorong utama maraknya dampak dan efek negatif penggunaan internet dan juga smartphone. Ramainya berita hoaks, pelanggaran hak pribadi, perundungan (bullying), konten kekerasan, materi pornografi dan kecanduan media digital secara berlebihan.

Yang harus dilakukan adalah membunyikan peringatan dini tentang urgensi berliterasi media sosial bagi keluarga dan masyarakat pada umumnya. Betapa mirisnya, saat saya melihat sebuah video yang viral tentang seorang ibu yang harus susah payah menyuapi makan anaknya, sedangkan sang anak begitu “khusyu” bermain game online. Salah satu fakta bagaimana efek dari internet, smartphone dan media sosial.

Sebagai bahan perenungan, penulis ambil hasil survey Research and Literacy Institute (RLI) pada tanggal 20-30 Januari 2019 tentang perilaku Pelajar Kota Sukabumi dalam mengakses media sosial. Dengan jumlah 400 Responden dengan tingkat kepercayaan 95% (Margin Error ± 5,17 %) dengan responrate 90,25%. Sampel penelitiannya adalah Siswa SMA Negeri di Kota Sukabumi. Adapun Metode Sampling menggunakan Multi Stage Random Sampling.     

Di antara pertanyaan survey tersebut, adalah Lebih banyak mengakses internet lewat mana handphone atau komputer? Jawaban siswa adalah bahwa 96.61% menggunakan Smartphone, sedangkan sebanyak 3,39% menggunakan Komputer. Apakah anda merasa terbantu, dalam proses pembelajaran, dengan adanya internet? Sebanyak 98,87% menjawab ya, dan 1,13 % mengatakan tidak

Yang lebih mengejutkan adalah tentang durasi menggunakan media sosial. Berapa lama anda menggunakan media sosial sehari hari pada 1 bulan ke belakang? Sebanyak 37,57 % menjawab lebih dari 6 jam; 27,4% durasi penggunaan medsos selama 1-3 Jam/hari; 27,12% menyatakan penggunaannya sebanyak 3-5 jam/hari; sebanyak 7,63% menyatakan durasi waktu penggunaan medsos selama 0-1 jam; dan 0,28% menyatakan tidak pernah.

Berkaitan dengan kepemilikan akun media sosial, 99,44% memiliki WhatsApp, 93,50% memiliki akun Facebook, 90,90 memiliki akun Instagram, 54,24% ,memiliki akun Youtube, dan 25,71% memiliki akun Twitter. 

Terkait penggunaan media sosial, dua bulan ke belakang, medsos apa yang sering digunakan? 67,51% WhatsApp; 16,38 Instagram, 8,47 Facebook, 4,80 Youtube, Lainnya 2,26 dan 0,56 menggunakan Twitter.

Yang menari adalah tentang pertanyaan survey yang berhubungan Porngrafi di kalangan pelajar. Pernyatannya adalah Apakah anda pernah mengakses website pornografi? Dari seluruh jumlah responden, bahwa sebanyak 76,27% menyatakan tidak, sedangkan yang menyatakan Ya adalah sebanyak 23,73%.

Namun, saat pertanyaan survey dilanjut dengan isi pertanyaan “Seberapa sering anda mengakses situs pornografi?” Jawaban  dari responden adalah sebanyak 94,05% menyatakan bahwa durasinya 0-1 Jam/hari, sebanyak 4,76% durasinya selama 1-3 Jam.hari, dan sebanyak 1,19% durasinya selama 3-5 jam.

Hasil survey ini ibarat seseorang cek kesehatan ke laboratorium. Hasilnya mungkin ada yang bikin hati tenang, namun juga ada yang bikin hati deg-degan. Hasil lab tersebut, sebagai early warning atau peringatan dini. Bukan sebagai data akhir. Sehingga kita perlu waspada dan sangat berhati-hati. 

Demikian tantangan dalam dunia pendidikan (sekolah) dan juga sosial (masyarakat) dalam media sosial. Berliterasi media sosial berarti mamaksa kita memahami benar etika dan aturan dalam bermedsos. Media sosial sebagai anak kandung teknologi harus berdampak baik bagi kemanusiaan manusia. Bukan manusia mati kemanusiaannya karena media sosial. Di sinilah urgensinya berliterasi media sosial.

Pesan moralnya adalah bahwa literasi media sosial perlu diperkuat dengan logika, etika, estetika yang nyata. Bermedia sosial yang cerdas dan bernaslah ! Kita semua punya tanggung jawab bersama yang saling menguatkan peran masing-masing. Tantangan literasi Media sosial sudah di depan mata. 

Jangan sampai lengah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life27 April 2024, 07:00 WIB

Lakukan Sekarang! 7 Kebiasaan Positif di Pagi Hari yang Akan Membentukmu Menjadi Orang Sukses

Kebiasaan positif di pagi hari ini akan membentukmu menjadi orang sukses di masa depan.
Ilustrasi. Membaca Buku | Kebiasaan positif di pagi hari ini akan membentukmu menjadi orang sukses di masa depan.(Sumber : pixabay.com/@455992)
Inspirasi27 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 April 2024, Yuk Cek Dulu Sebelum Jalan-jalan di Akhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay