Sang Singa Merenggut Nyawa

Sabtu 08 Desember 2018, 07:22 WIB

Oleh: Rizka Agnia Ibrahim

Masih begitu hangat peristiwa pemakaman Firmansyah Akbar (43) salah satu warga Sukabumi yang menjadi korban insiden kecelakaan pesawat Lion Air. Ini menjadi kisah tragedi terparah dan paling buruk sepanjang sejarah industri penerbangan di Indonesia, dalam kurun dua dasawarsa.

Pesawat Boeing 737 Max 8 milik PT. Lion Mentari Airlines dengan kode penerbangan JT-610 hancur berkeping-keping di perairan dekat Karawang-laut Pulau Jawa. Tak menyisakan satu pun nyawa penumpangnya. Sebanyak 125 jenazah berhasil diidentifikasi hingga hari Rabu (23/11/2018).

Perusahaan penerbangan yang didirikan oleh Rusdi Kirana, seorang visioner yang berambisi tinggi, ia memiliki tagline, "We make people fly". Dengan upayanya, Lion Air menjadi maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia-selama kurun 18 tahun-menguasai 14persen pangsa pasar domestik, mampu melakukan pengadaan pesawat lebih dari 200 unit pada sejumlah perusahaan pembuat pesawat terkenal.

Bagaimana tidak dicari, maskapai ini memberikan daya tarik dengan biaya terjangkau dan murah, akan tetapi tidak serta merta memberikan pelayanan yang nyaman dan aman, setiap kondisinya menuai banyak masalah, dari hal kecil hingga hilangnya nyawa ikut andil.

Pengusutan kerusakan elemen sampai lemahnya menejemen. Lion Air punya catatan delay paling tinggi, yang berujung pada terlantarnya penumpang, kondisi ini menjadikan hal mendasar untuk Kementerian Perhubungan memberikan sanksi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara, Lion Air harus memberikan pendanaan ganti rugi kepada penumpang yang pesawatnya mengalami keterlambatan.

Tuntutan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, YLKI meminta Kemenhub memastikan Lion Air bertanggung jawab penuh terhadap hak-hak penumpang sebagai korban, khususnya terkait konpensasi dan ganti rugi. Begitupun permintaan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra- Arief Poyuono agar polisi memeriksa Rusdi. Menurutnya kecelakaan pesawat Lion Air bukan disebabkan oleh pesawatnya atau human error oleh pilotnya, tetapi akibat pengelolaan maintenance-nya itu sendiri.

Sepertinya semua takkan pernah memberi solusi yang pasti. Bukankah memang begitu? Insiden terjadi berkali-kali tapi tak menyiutkan nyali Rusdi untuk terus berinovasi. Sehingga ratusan nyawa hanya tinggal nama.

Rusdi berkata, "Penerbangan kami memang yang terburuk namun Anda tidak ada pilihan". Catatan insiden kecelakaan dari tahun 2002-2018 sudah sangat membuktikan betapa banyaknya peristiwa yang merenggut nyawa, dan kecelakan yang terjadi terakhir adalah deretan ke-20 menuai banyak protes dan tuntutan karena panjangnya daftar yang menjadi korban.

Akan tetapi, mengapa Lion Air seakan masih diminati? Perlu kita garisbawahi ucapan Rusdi tadi. Tentu karena peminat tersebut tidak ada pilihan, tergiur biaya murah, sehingga menyerah pada kondisi yang salah.

Dari pijakan tersebutlah kita bisa menelaah. Ada sebuah realitas yang perlu diusut dengan tuntas. Betapa penguasa tak berdaya ketika dihadapkan pada kaum pemilik modal, tunduk patuh dengan rezim neolib, tidak sama sekali mengistimewakan kualitas kesejahteraan umum, begitulah realitas neoliberalisme. Untuk sebuah perizinan tak perlu lagi sudut pandang atau bahkan fakta kelayakan hakiki, yang bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Cukup ada modal, semua bisa kekal, bukan?

Akankah kita terus statis di kondisi yang kritis? Padahal Islam dengan segala aturannya, bukanlah hal yang utopis. Kita perlu kembali membuka sejarah, bagaimana Islam mengutamakan kesejahteraan umat, membumikan risalah agar negara bukan sekadar memberi manfaat tetapi sebenar-benarnya sarana penjaga amanat, tak sedikit pun memberikan ruang pada kelalaian, karena abainya penguasa menjadi implikasi dosa. Apakah Islam bisa memberi solusi atas problematika umat saat ini? Tentu bisa, bukan hanya satu masalah saja tetapi untuk semua permasalahan.

Maka dari itu kita perlu menyadari bahayanya sekularisme, di mana Islam hanya dikesampingkan sebagai agama saja. Padahal Islam dihadirkan ke muka bumi ini sebagai rahmat untuk semua umat agar selamat. Takkan ada lagi singa udara yang kerap merenggut nyawa, jika semua lapisan umat kembali pada fondasi yang sempurna, yakni aturan Islam sebagai sistem terbaik untuk seluruh alam.

|[email protected]|faaghiyah tangguh

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Life19 April 2024, 08:19 WIB

Cukup 4 Bahan, Asam Urat Minggat! Yuk Bikin Minuman Herbal Ala Zaidul Akbar

Asam urat memiliki gejala yang membuat persendian nyeri saat kambuh.
Resep minuman herbal cuma 4 bahan untuk atasi asam urat ala Zaidul Akbar. | Foto: Freepik.com/8foto
Life19 April 2024, 08:12 WIB

Asam Urat Kambuh Setelah Lebaran? Bikin Minuman Herbal Sederhana Ala Zaidul Akbar Ini

Penyakit asam urat yang kambuh setelah lebaran pasti membuat Anda tidak nyaman dan tubuh terasa tidak enak.
Resep minuman herbal sederhana ala Zaidul Akbar yang dapat meredakan asam urat saat kambuh. | Foto: Freepik.com/jcomp
Sehat19 April 2024, 08:00 WIB

6 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Gula Darah

Sobat Sehat Merapat! Yuk, Ketahui Apa Saja Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan oleh Penderita Gula Darah.
Bola Sarden. Olahan Ikan. | Contoh Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan oleh Penderita Gula Darah. Foto: YouTube/MamaSuka Indonesia
Life19 April 2024, 07:00 WIB

10 Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah

Yuk Lakukan Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah Ini!
Ilustrasi. Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah. (Sumber : Pexels/JaneTrangDoan)
Food & Travel19 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Daun jambu biji juga mengandung senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa orang juga mengonsumsi teh atau ekstrak daun jambu biji untuk mendukung kesehatan secara umum.
Ilustrasi. Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti Langkah-Langkahnya! (Sumber : Instagram/@parboaboa)
Science19 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 April 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Nasional19 April 2024, 03:16 WIB

Diduga Merayu Anggota PPLN, Ketua KPU RI Dilaporkan ke DKPP dengan Tuduhan Asusila

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) dan LBH APIK melaporkan Ketua KPU Hayim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Foto : Youtube KPU
Internasional19 April 2024, 02:43 WIB

28 Karyawan Dipecat, Buntut Protes Kontrak Kerja Google dengan Militer Israel

Google memecat sejumlah karyawan setelah diketahui melakukan protes terhadap kondisi tenaga kerja dan kontrak perusahaan dengan militer Israel.
Kantor Google di San Francisco | Foto : Ist
Internasional19 April 2024, 02:02 WIB

Bencana Banjir Melanda Dubai, Ilmuan Peringatkan Hal Ini

Bencana alam berupa banjir melanda Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa (16/4/2024), setelah hujan deras mengguyur negara tersebut.
Bencana Banjir Melanda Dubai | Foto : Capture video youtube HAG Weather
Keuangan19 April 2024, 01:29 WIB

6 Tanda Kamu Lebih Cocok Jadi Pebisnis Ketimbang Karyawan, Ini Buktinya

Sesungguhnya ada beberapa tanda yang menjadi petunjuk orang lebih cocok jadi pebisnis daripada karyawan
Tanda orang lebih cocok jadi pebisnis  | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio