SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan beredar di media sosial TikTok, potongan video wawancara yang mengulas hasil penelitian di Israel bahwa kekebalan alami pasca terinfeksi Covid-19 lebih baik ketimbang kekebalan yang diperoleh dengan vaksin.
Kementerian Komunikasi dan Informatika di website resminya, 13 Oktober 2021 menyebut, video itu disertai narasi bahwa orang yang sudah divaksinasi Covid-19 memiliki kemungkinan 13 kali lebih besar terinfeksi Covid-19 daripada mereka yang memiliki kekebalan alami pasca terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
Dikutip dari medcom.id, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut klaim bahwa kekebalan alami lebih baik ketimbang kekebalan yang diperoleh dari vaksin adalah salah. Kementerian Kominfo memasukkan informasi ini ke dalam kategori hoaks.
Faktanya, lanjut pernyataan Kominfo, seperti dirilis oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada awal Agustus 2021, penyintas Covid-19 yang tidak divaksin lebih berisiko kembali terinfeksi Covid-19.
Bahkan mereka yang tidak divaksinasi, 10 kali lebih berisiko dirawat di rumah sakit dan 11 kali lebih berpotensi meninggal akibat Covid-19 ketimbang yang sudah divaksinasi.
SUMBER: WEBSITE KOMINFO