Vaksin Nusantara Ampuh Hancurkan Semua Jenis Virus Corona? Ini Faktanya

Senin 13 September 2021, 23:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pesan berantai berisi klaim vaksin Nusantara ampuh 100 persen hancurkan semua jenis virus Corona, beredar di media sosial Facebook. Pesan tangkapan layar aplikasi WhatsApp itu diketahui diunggah di Facebook pada 6 September 2021. 

Terdapat dua pesan berbeda dalam tangkapan layar tersebut. Kedua pesan itu disebut-sebut bersumber dari pernyataan mantan Menkes Siti Fadilah Supari mengenai vaksin Nusantara.

“Vaksin Nusantara dengan teknologi dendritik diklaim ampuh 100 persen hancurkan semua jenis virus Corona (alpha, beta, delta, delta plus, lambda & jenis virus lainnya)," demikian bunyi isi dari pesan pertama.  

Di pesan berikutnya, masih dalam tangkapan layar yang sama, memuat klaim bahwa tingkat efikasi dan efektivitas sebesar 100 persen, serta diklaim aman bagi yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), anak dan ibu hamil. 

Berdasarkan hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo, menunjukkan klaim tersebut tidak memiliki basis ilmiah sesuai prosedur pembuatan vaksin. Proses verifikasi informasi tersebut dilakukan kepada sejumlah ahli. 

Ahli Biologi Molekuler Ahmad Utomo menerangkan vaksin Nusantara belum melakukan uji klinis tahap 3. Dengan demikian klaim yang menyebutkan vaksin tersebut dapat ampuh hancurkan semua jenis virus Corona dengan efikasi dan efektivitas 100 persen, tidak memiliki rujukan data ilmiah. 

“Itu omong kosong karena sama sekali tidak ada bukti uji klinis tahap 3,” ungkap Ahmad Utomo kepada Tempo, Senin 13 September 2021.

Hal senada juga dikatakan Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari. Dikatakannya uji klinis vaksin Nusantara hanya pada tahap 1 yang hanya menjangkau puluhan orang. 

Lebih lanjut Prof Hindra menyebutkan bahwa vaksin tersebut belum sampai pada uji klinis fase 2 yang melibatkan seratus orang dan fase 3 terhadap ribuan orang.“Jadi terlalu dini klaim tersebut,” ujarnya.

Ia mengingatkan, hasil uji klinis setiap fase harus dipublikasikan di jurnal terpandang. Hingga saat ini dia belum mengetahui publikasi atas klaim bahwa vaksin Nusantara ampun 100 persen melawan semua virus Corona, dan aman bagi mereka yang memiliki komorbid, anak dan ibu hamil.

Dikutip dari Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit Amerika Serikat, CDC, untuk pengembangan vaksin baru membutuhkan sejumlah tahapan kesepakatan internasional. Terdiri dari tahap eksplorasi, tahap pra-klinis, perkembangan klinis, peninjauan dan persetujuan peraturan, manufaktur dan kontrol kualitas.

Dalam tahapan klinis atau uji coba pada manusia memuat sejumlah fase. Selama Fase I, sekelompok kecil orang menerima vaksin percobaan. Pada Fase II, studi klinis diperluas dan vaksin diberikan kepada orang-orang yang memiliki karakteristik (seperti usia dan kesehatan fisik) yang serupa dengan mereka yang menjadi sasaran vaksin baru tersebut. 

Pada Fase III, vaksin diberikan kepada ribuan orang dan uji kemanjuran dan keamanannya. Banyak vaksin menjalani studi formal Fase IV yang sedang berlangsung setelah vaksin disetujui dan dilisensikan.

photoTangkapan layar hoaks terkait vaksin nusantara - (dok tempo)</span

Uji Klinis Vaksin Nusantara

Sementara itu pada April 2021 silam, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI tidak meloloskan hasil uji klinis fase 1 vaksin Nusantara. Alasannya karena tidak sesuai prosedur. 

Pertama, uji klinis tahap satu Vaksin Nusantara di RS Kariadi berjalan tanpa pengawasan Komite Etik. Padahal, menurut Kepala BPOM Penny Lukito, komite etik di lokasi penelitian harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan uji klinik dan subjek penelitian.

Ditemukan dari data baseline imunogenitas yang diterima BPOM, ternyata semua subjek yang diuji klinis ternyata sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Padahal seharusnya subjek yang diuji belum terpapar.

Pada hasil dari uji klinis fase 1 terkait keamanan, efektivitas atau kemampuan potensi imunogenitas untuk meningkatkan antibodi juga belum meyakinkan. Dengan begitu penelitian vaksin ini memang belum bisa melangkah untuk fase selanjutnya. Selain itu, vaksin Nusantara tidak melalui tahap pra-klinis atau uji pada hewan.

Terkait dengan temuan tersebut Kementerian Kesehatan bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan TNI Angkatan Darat, membuat nota kesepahaman. Isinya, vaksin Nusantara dapat diakses oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas.  

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa vaksin Nusantara tidak dapat dikomersialkan lantaran autologus atau bersifat individual.

“Sel dendritik bersifat autologus artinya dari materi yang digunakan dari diri kita sendiri dan untuk diri kita sendiri, sehingga tidak bisa digunakan untuk orang lain. Jadi, produknya hanya bisa dipergunakan untuk diri pasien sendiri,” jelas dr. Nadia dalam siaran pers Kementerian Kesehatan pada 28 Agustus 2021, 

Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa vaksin Nusantara ampuh hancurkan semua jenis virus Corona dengan efektivitas dan efikasi 100 persen adalah keliru. Vaksin Nusantara belum menjalani uji klinis tahap 3 yang dilakukan terhadap ribuan orang untuk mengetahui tingkat keamanan dan efikasi.

Sel dendritik yang menjadi basis vaksin Nusantara bersifat autologus artinya dari materi yang digunakan dari diri kita sendiri dan untuk diri kita sendiri, sehingga tidak bisa digunakan untuk orang lain.

SUMBER: Tim Cek Fakta Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Bola19 Januari 2025, 13:30 WIB

Link Live Streaming Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Persik Kediri vs PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, pada Minggu (19/1/2025) mulai pukul 15.30 WIB.
Link Live Streaming Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 13:20 WIB

Dampak Gempa Darat M4,3 di Sukabumi Bertambah, P2BK: Rumah Rusak Warga Cibadak Mengungsi

"Bagian yang mengalami kerusakan adalah atap dan tembok di bagian depan serta tengah rumah," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak, Daming Supriatna, pada Minggu (19/1/2025).
Rumah di Kampung Bangkuong RT 1/5, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, rusak diguncang gempabumi, Sabtu 18 Januari 2025 dini hari. (Sumber : dok p2bk)
Life19 Januari 2025, 13:00 WIB

Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat

Tugu setinggi sekitar 9 meter itu bertuliskan Tugu Peringatan EX KMD II Siliwangi tahun 1948 dan 1949.
Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat. Foto: IG/@history_galuh/@rubah_cisadap
Nasional19 Januari 2025, 12:32 WIB

Perketat Prosedur Kesehatan Makan Bergizi Gratis! Pelajar SD di Sukoharjo Keracunan

Hal ini diungkap Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo, pasca kasus keracunan yang menimpa puluhan pelajar SDN Dukuh 03 di Sukoharjo Jawa Tengah pada Kamis, 16 Januari 2025.
Ilustrasi. MBG dengan susu. (su/turangga anom)
Bola19 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Minggu, 19 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Prediksi Persik Kediri Vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 11:31 WIB

Bikin Parno: Simpang Cikondang Kota Sukabumi Jadi Arena Perang Geng Gong, Sempat Ada Suara Ledakan!

Dua kelompok yang berperang dengan berbagai senjata tajam ini saling berhadapan, saling sabet dan kejar. Belum diketahui apakah ada yang terluka dari perang antar geng tersebut.
Perang sajam antar geng di simpang cikodang kota sukabumi, Minggu subuh (Sumber: dok warga)
Sehat19 Januari 2025, 11:00 WIB

MCU Calon ASN: Ini 7 Tips Sebelum Tes Medical Check Up CPNS/PPPK

MCU Calon ASN: Pastikan tidur cukup sekitar 7-8 jam setiap malam sebelum Tes Medical Check Up.
Ilustrasi. X Ray. MCU Calon ASN: Ini Tips Sebelum Tes Medical Check Up CPNS/PPPK (Sumber : Pexels/MaxMishin)
Inspirasi19 Januari 2025, 10:53 WIB

Sekolah Perempuan, DP3A Sukabumi: Pemberdayaan untuk Keluarga Berkualitas

Tahun 2024 ini, Pemerintah Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A meraih penghargaan dari Gubernur Jawa Barat untuk program sekolah perempuan.
Salah satu kegiatan perempuan desa Cicareuh Cikidang, peraih penghargaan P2WKSS dan sekolah perempuan jabar 2024 (Sumber: dok DP3A)
Bola19 Januari 2025, 10:00 WIB

Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025: BRI Liga 1 hingga Premier League

Mulai dari laga-laga Premier League, Serie A, La Liga, hingga BRI Liga 1, berikut rangkuman Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025.
Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025: BRI Liga 1 hingga Premier League. Foto: Streaming Aplikasi Vidio
Mobil19 Januari 2025, 09:12 WIB

Travel Gelap Menjamur, Operasi Penertiban Angkutan Liar di Sukabumi

mendorong masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana usaha agar melengkapinya dengan badan hukum, seperti koperasi atau bentuk legalitas lainnya
Operasi penertiban angkutan liar, travel atau taksi gelap di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/ibnu)