Tangkal Hoaks, AMSI Jabar: Pentingnya Kanal Cek Fakta di Tahun Politik

Senin 07 Oktober 2024, 11:28 WIB
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat (Jabar) mendorong anggotanya untuk menciptakan kanal khusus untuk Cek fakta. (Sumber : Ist)

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat (Jabar) mendorong anggotanya untuk menciptakan kanal khusus untuk Cek fakta. (Sumber : Ist)

SUKABUMIUPDATE.com - Di tahun politik 2024 informasi digital berkembang pesat, disinformasi telah menjadi ancaman yang semakin mengkhawatirkan bagi masyarakat modern. Menindaklanjuti hal tersebut Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat (Jabar) mendorong anggotanya untuk menciptakan kanal khusus untuk Cek fakta.

Sekretaris AMSI Jabar Subagja Hamara mengatakan, penyebaran informasi palsu atau salah secara sengaja melalui media sosial dan platform digital lainnya semakin masif, untuk itu dirinya mendorong anggotanya untuk menciptakan kanal Cek Fakta.

"Secara bisnis memang saat ini belum ada value, tetapi ketika media konsisten nilai itu akan datang dengan sendirinya seiring dengan media dipercaya dan terpercaya di masyarakat,"jelasnya.

Baca Juga: HOAKS! Surat Pemanggilan Pelantikan dan Pengangkatan Perangkat Daerah di Jawa Barat

Menurutnya, informasi bohong menyebabkan dampak yang merusak, baik pada tingkat individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Disinformasi tidak hanya dapat mengancam demokrasi dan keamanan, tetapi juga dapat merusak reputasi organisasi, menyebabkan ketidakpercayaan pada lembaga publik, dan mengganggu proses pengambilan keputusan. 

"Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat modern ini, kolaborasi lintas sektor dan usaha bersama dari pemerintah, sektor swasta, lembaga media, dan masyarakat sipil menjadi krusial dalam melawan disinformasi dan memastikan kebenaran informasi yang lebih terjamin,"jelasnya.

"Nantinya kanal ini akan memfasilitasi informasi temuan dari kolaborator untuk mempublikasi secara masif, sehingga informasi hoax tidak terus menyebar di kalangan masyarakat,"terangnya.

Baca Juga: Potensi Peredaran Hoaks Lokal di Pilkada 2024, Cek Fakta Sebelum Percaya!

Lebih lanjut dirinya mengatakan, persebaran disinformasi yang masif dan cepat melalui internet telah mengubah paradigma penyampaian informasi dan komunikasi di masyarakat. Tren ini menciptakan ekosistem informasi yang kompleks, di mana informasi yang salah atau menyesatkan seringkali dapat dengan mudah menyebar. 

Training Cek Fakta AMSI Jabar, Bandung, 5-6 Oktober 2024Training Cek Fakta AMSI Jabar, Bandung, 5-6 Oktober 2024

Disinformasi dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti berita palsu, rumor, propaganda, dan manipulasi citra. Selain itu, perilaku algoritma di platform media sosial dapat memperkuat fenomena "filter bubble," yang dapat membatasi akses pengguna ke perspektif dan informasi yang beragam, sehingga memperparah perpecahan dan ketidaksepahaman.

"Untuk melawan disinformasi membutuhkan kerjasama antara para ahli teknologi, akademisi, jurnalis, dan pengambil keputusan untuk mengembangkan pendekatan kolaboratif yang holistik dan efektif,"terangnya.

Sementara itu, Adi Marsela, pemateri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Prebunking sebagai vaksin. Prebunking disini menjadi strategi untuk mempersiapkan dan melindungi orang dari informasi palsu atau hoaks sebelum mereka terpapar. Harapannya, ketika orang menghadapi hoax atau berita bohong, mereka sudah punya pengetahuan yang membuat mereka lebih skeptis dan kritis.

Sementara debunking adalah proses mengungkap atau membantah klaim, rumor, atau informasi yang salah atau menyesatkan dengan menggunakan bukti dan fakta. Dalam konteks penyebaran hoaks atau berita palsu, debunking sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang beredar adalah akurat dan tidak menyebabkan kebingungan atau kerugian.

Johanes Heru Margianto, Managing Editor Kompas.com yang menjadi pemateri kedua menjelaskan, ada pola manipulasi opini publik yang dapat diidentifikasi, diantaranya percakapan medsos, konten profesional menggunakan politik identitas, penggunaan "giveaway" untuk menarik perhatian, maraknya akun palsu, anonim, robot, influencer hingga durasi kampanye.

Pola ini wajib diwaspadai, mengingat Hasil Pemantauan Hoaks pada Semester I 2024 oleh Mafindo menunjukkan, sepanjang tahapan Pemilu 2024 hoaks tetap menjadi alat penting dalam memanipulasi opini publik. Contohnya pada bulan Januari 2024, 33,3% dari hoaks yang tersebar berfokus pada dukungan terhadap capres-cawapres dan reaksi terhadap debat.

"Pentingnya kolaborasi dalam upaya melawan disinformasi juga tercermin dalam tantangan yang dihadapi oleh upaya individu dan organisasi. Tanpa kerjasama dan koordinasi yang baik, potensi upaya mereka untuk menghadapi skala, kecepatan, dan ketepatan penyebaran disinformasi sangat terbatas." terangnya.

Baca Juga: AMSI Jawa Barat Gelar Training Cek Fakta Lawan Gangguan Informasi Jelang Pilkada 2024

Oleh karena itu, diperlukan pendekatan holistik yang menggabungkan upaya pencegahan, deteksi, dan penanggulangan disinformasi dengan kerjasama yang erat antara pihak-pihak terkait. (*)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life07 Oktober 2024, 14:00 WIB

Misteri Jembatan Gantung Biru Cipayung Depok, Sering Terlihat Penampakan Kuntilanak

Jembatan gantung biru di Cipayung, Depok, memang menyimpan cerita mistis yang menarik perhatian banyak orang.
Jembatan gantung biru di Cipayung, Depok, memang menyimpan cerita mistis yang menarik perhatian banyak orang. (Sumber : Screenshot YouTube/@TRANS7 Lifestyle).
Entertainment07 Oktober 2024, 13:30 WIB

Tria Comeback Bersama The Changcuters di Panggung Synchronize Fest 2024

Grup band The Changcuters memberikan kejutan spesial kepada para penggemar yang datang untuk melihat penampilan mereka di festival musik Synchronize Fest 2024 hari kedua, pada Sabtu, 5 Oktober 2024 lalu.
Tria Comeback Bersama The Changcuters di Panggung Synchronize Fest 2024 (Sumber : Instagram/@thechangcuters)
Musik07 Oktober 2024, 13:00 WIB

2NE1 Sukses Gebrakan Panggung di Konser Welcome Back Selama Tiga Hari di Seoul

2NE1 sukses comeback sekaligus merayakan anniversary debut ke-15 melalui konser Welcome Back selama tiga hari dari 4 sampai 6 Oktober 2024, di Olympic Hall, Seoul, Korea Selatan.
2NE1 Sukses Gebrakan Panggung di Konser Welcome Back Selama Tiga Hari di Seoul (Sumber : Instagram/@2ne1official)
Bola07 Oktober 2024, 12:00 WIB

Pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu Menyebut Timnas Indonesia Akan Lolos ke Piala Dunia 2026

Hajime Moriyasu menyebut Timnas Indonesia sebagai tim kuda hitam di Grup C, Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Hajime Moriyasu menyebut Timnas Indonesia sebagai tim kuda hitam di Grup C, Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (Sumber : Instagram/@1hajimem).
Food & Travel07 Oktober 2024, 11:45 WIB

Es Pala Bah Asep di Jalan Pelda Kota Sukabumi, Seger Bikin Melek!

Di tengah cuaca panas yang sering melanda, mencari minuman segar menjadi prioritas bagi banyak orang. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah Es Pala Bah Asep, yang berlokasi di Jalan Pelabuhan II (Pelda), Kota Sukabumi
Bah Asep saat melayani pembeli es pala di Jalan Pelabuhan II Kota Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Cek Fakta07 Oktober 2024, 11:28 WIB

Tangkal Hoaks, AMSI Jabar: Pentingnya Kanal Cek Fakta di Tahun Politik

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat (Jabar) mendorong anggotanya untuk menciptakan kanal khusus untuk Cek fakta.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat (Jabar) mendorong anggotanya untuk menciptakan kanal khusus untuk Cek fakta. (Sumber : Ist)
Food & Travel07 Oktober 2024, 11:00 WIB

Cuma 2 Jam dari Jakarta Lewat Tol Bocimi, Tempat Camping untuk Anak Sekolah di Sukabumi

Dengan adanya Tol Bocimi, perjalanan menuju lokasi camping di Wisata Sukabumi ini menjadi lebih cepat dan efisien.
Dengan adanya Tol Bocimi, perjalanan menuju lokasi camping di Wisata Sukabumi ini menjadi lebih cepat dan efisien. (Sumber : Instagram/@campnusantaracidahu).
DPRD Kab. Sukabumi07 Oktober 2024, 10:33 WIB

Anggota DPRD Sukabumi Singgung DOB Kabupaten Jampang: Perlu Dukungan dan Diperjuangkan

Wacana pemekaran kembali mencuat ditengah masa kampanye Pilkada serentak tahun 2024 ini. Kabupaten Sukabumi dengan 47 kecamatan dan 385 desa dinilai terlalu gemuk dan perlu adanya pemekaran.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Paoji saat dampingi Cagub Jabar No 2, Jeje Wiradinata di Jampangkulon | Foto : Ragil Gilang
Life07 Oktober 2024, 10:30 WIB

Pernah Mengalaminya? 6 Alasan Kucing Selalu Menempelkan Tubuhnya ke Kaki Kita

Kucing yang sering menempelkan tubuhnya ke kaki kita memiliki berbagai alasan yang terkait dengan perilaku alami mereka serta cara mereka berkomunikasi dengan manusia.
Ilustrasi - Kucing yang sering menempelkan tubuhnya ke kaki kita memiliki berbagai alasan yang terkait dengan perilaku alami mereka serta cara mereka berkomunikasi dengan manusia. (Sumber : Freepik.com).
Life07 Oktober 2024, 10:00 WIB

Tidak Memiliki Prinsip atau Keyakinan yang Kuat, 9 Ciri Orang yang Tidak Punya Pendirian

Orang yang tidak memiliki pendirian cenderung mengalami kesulitan dalam mempertahankan keputusan, pendapat, atau keyakinan mereka sendiri.
Ilustrasi - Orang yang tidak memiliki pendirian cenderung mengalami kesulitan dalam mempertahankan keputusan, pendapat, atau keyakinan mereka sendiri. (Sumber : Freepik.com/jcomp)