Potensi Peredaran Hoaks Lokal di Pilkada 2024, Cek Fakta Sebelum Percaya!

Minggu 06 Oktober 2024, 19:25 WIB
Ilustrasi. Potensi Peredaran Hoaks Lokal di Pilkada 2024, Cek Fakta Sebelum Percaya! (Sumber : Freepik/freepik)

Ilustrasi. Potensi Peredaran Hoaks Lokal di Pilkada 2024, Cek Fakta Sebelum Percaya! (Sumber : Freepik/freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak pada Rabu, 27 November 2024 mendatang menjadi momentum pesta demokrasi Indonesia setelah Pilpres pada Februari lali.

Pilkada serentak 2024 akan berlangsung di 545 daerah, terdiri dari 37 provinsi serta 508 kabupaten dan kota. Laporan Komite Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), sebuah organisasi pemeriksa fakta berbasis relawan menunjukkan, penyebaran hoaks Pilkada 2024 diperkirakan akan meningkat dari kasus Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif, yang saat itu total temuan mencapai 2.119 hoaks pada semester I 2024.

Adapun peredaran hoaks lokal di Pilkada 2024 berpotensi menyerang penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu beserta jajaran ke bawah), kontestan, dan partai pengusungnya.

Hoaks lokal akan muncul dalam berbagai tahapan pemilu, mulai dari pendaftaran, kampanye, pemungutan suara, penghitungan, hingga penetapan. Perlu diwaspadai hoaks lokal akan bersinggungan dengan isu suku, agama, rasa atau etnis, antarkelompok, yang berpotensi meningkatkan segregasi sosial dan memicu konflik sosial.

Diwaspadai pula konten hoaks yang menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan karena proses membuatnya yang mudah.

Baca Juga: Catut Nama Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Waspada Penipuan Modus Pesan Kue

Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho dalam keterangannya beberapa waktu lalu, telah menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menghadapi tantangan disinformasi di tahun politik ini. Meskipun Pilpres 2024 relatif lebih rendah dalam politisasi SARA jika dibandingkan Pilpres 2019, ancaman penyebaran hoaks tetap harus diantisipasi dalam konteks Pilkada 2024.

Sejalan dengan hal itu, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat telah menggelar training (pelatihan) Cek Fakta dalam rangka melawan gangguan informasi dan hoaks menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di Kota Bandung pada 5-6 Oktober 2024. Dari pelatihan Cek Fakta ini, diketahui ada dua strategi penting untuk melawan gangguan informasi menjelang Pilkada 2024, yaitu Prebunking dan Debunking.

Adi Marsela, pemateri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menganalogikan Prebunking sebagai vaksin. Artinya, prebunking menjadi strategi untuk mempersiapkan dan melindungi orang dari informasi palsu atau hoaks sebelum mereka terpapar. Harapannya, ketika orang menghadapi hoaks atau berita bohong, mereka sudah punya pengetahuan yang membuat mereka lebih skeptis dan kritis.

Sementara debunking adalah proses mengungkap atau membantah klaim, rumor, atau informasi yang salah atau menyesatkan dengan menggunakan bukti dan fakta. Dalam konteks penyebaran hoaks atau berita palsu, debunking sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang beredar adalah akurat dan tidak menyebabkan kebingungan atau kerugian.

Baca Juga: [SALAH] Perempuan Korban Begal di PLTU Cipatuguran Palabuhanratu Sukabumi

Pengurus Mafindo Wilayah Bandung, Hadi Purnama mengatakan, saat proses debunking, tim pemeriksa fakta akan melakukan fact check untuk mengungkap kebenaran di balik klaim yang beredar dan memberitahukan kepada publik agar tidak terpengaruh oleh hoaks.

"Debunking dilakukan ketika hoaks sudah beredar" kata Hadi kepada sukabumiupdate.com, Minggu (6/10/2024).

Johanes Heru Margianto, Managing Editor Kompas.com yang menjadi pemateri kedua menjelaskan, ada pola manipulasi opini publik yang dapat diidentifikasi, diantaranya percakapan medsos, konten profesional menggunakan politik identitas, penggunaan "giveaway" untuk menarik perhatian, maraknya akun palsu, anonim, robot, influencer hingga durasi kampanye.

Pola ini wajib diwaspadai, mengingat Hasil Pemantauan Hoaks pada Semester I 2024 oleh Mafindo menunjukkan, sepanjang tahapan Pemilu 2024 hoaks tetap menjadi alat penting dalam memanipulasi opini publik. Contohnya pada bulan Januari 2024, 33,3% dari hoaks yang tersebar berfokus pada dukungan terhadap capres-cawapres dan reaksi terhadap debat.

Sementara itu, isu kecurangan menguat di bulan Februari-April (antara 13%-22%), ketika beberapa tahapan krusial yang menentukan hasil pemilu berlangsung. Dinamika isu ini menunjukkan bahwa hoaks beradaptasi dengan momentum dan juga menunjukkan bagaimana hoaks digunakan secara strategis untuk membentuk persepsi publik pada momen-momen kritis dalam proses pemilu.

Hoaks juga cenderung mengeksploitasi emosi negatif. Hoaks pemilu banyak mengandung narasi wedge driver (67%), yang bertujuan menjatuhkan pihak-pihak tertentu, dibandingkan dengan tipe pipe dream (31%) yang berfungsi mengangkat citra. Pola ini menunjukkan adanya strategi sistematis untuk mempengaruhi persepsi publik dengan cara yang merugikan.

Baca Juga: [PREBUNKING] Tips Agar Tidak Terjebak Konten Hoaks di Tahun Politik

Oleh karena itu, masyarakat harus selalu waspada terhadap informasi yang beredar agar tidak termakan berita bohong. Masyarakat dapat memeriksa kebenaran di situs resmi dan media yang terverifikasi dewan pers, atau melaporkan dugaan mis/disinformasi ke Tipline Cek Fakta di nomor WhatsApp/081110000579.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel29 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Bakso Aci Isi Ayam Suwir, Kudapan Kuah Micin yang Gurih dan Lezat!

Yuk Recook Resep Bakso Aci Isi Ayam Suwir Kuah Micin Ini. Dijamin Gurih dan Lezat!
Ilustrasi. Bakso Aci Ayam Suwir. Foto: IG/@rikaekawati
Science29 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 29 Januari 2025, Cek Dulu Langit di Tahun Baru Imlek

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 29 Januari 2025.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 29 Januari 2025. (Sumber : Pixabay)
Internasional28 Januari 2025, 22:50 WIB

Update Kerugian Bencana Kebakaran Di Los Angeles California Tembus Rp 4.042 Triliun

Kejadian ini merupakan salah satu bencana kebakaran terburuk dalam sejarah Amerika Serikat, yang menghancurkan ribuan hektar lahan, menghancurkan rumah-rumah, dan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur penting.
Kebakaran di Los Angeles Amerika Serikat. (Sumber : Dok. KJRI Los Angeles)
Life28 Januari 2025, 22:31 WIB

9 Nama Unik Tercatat di Dukcapil, Ada 'Covid Hidayat' hingga 'Dinas Komunikasi Informatika Statistik'

Melalui akun Instagram pribadinya, Bima Arya menyoroti beragam nama yang terinspirasi dari berbagai momen penting, seperti pandemi, nasionalisme, hingga nama instansi pemerintah.
9 Nama Unik Tercatat di Dukcapil Kemendagri | Foto : Instagram Wamendagri Bima Arya
Sukabumi28 Januari 2025, 21:51 WIB

Suami Bantah Paksa Aborsi Istri Siri di Sukabumi, Ini Penjelasannya

Melalui kuasa hukumnya, MT mengklaim bahwa tudingan memaksa istri sirinya di Sukabumi untuk aborsi merupakan fitnah. Berikut klarifikasi lengkapnya.
Kantor Unit PPA Polres Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi28 Januari 2025, 21:31 WIB

Perizinan Masih Proses, DPMPTSP Sukabumi Akan Panggil Vendor Pembangunan Tower di Cijulang

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, menanggapi pembangunan menara telekomunikasi di Kampung Pasir Puyuh, RT 37/11, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah.
Pembangunan tower telekomunikasi di Kampung Pasir Puyuh, RT 32/11, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi28 Januari 2025, 20:36 WIB

Pohon Tumbang Di Jalan Selabintana Sukabumi: Lalu Lintas Tertutup, Listrik Padam

Sebuah pohon tumbang terjadi di Jalan Selabintana, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (28/1/2025), sekitar pukul 17.50 WIB. Kejadian tersebut berlangsung tepat di depan Kantor Cabang Disdik Wilayah V Jawa Barat.
Berdiameter 120 CM, Pohon Mahoni Tumbang Tutup Akses Jalan Selabintana Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi28 Januari 2025, 20:31 WIB

Kilauan Batu 'Emas' di Balik Kasus Tambang Ilegal Tanjakan Kesik Simpenan Sukabumi

Batu berkilau tersebut jadi barang bukti dalam kasus tambang emas ilegal di Tanjakan Kesik Simpenan Sukabumi.
Batu menyerupai emas dari hasil penggerebekan tambang emas ilegal di Tanjakan Kesik, Desa Cihaur, Simpenan Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas
Film28 Januari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Film Pengantin Iblis, Ritual Mistis yang Dilakukan Seorang Ibu Demi Anaknya

Memasuki penghujung bulan dunia perfilman Tanah Air kembali menghadirkan film horor terbaru berjudul Pengantin Iblis yang akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Rabu, 29 Januari 2025.
Sinopsis Film Pengantin Iblis, Ritual Mistis yang Dilakukan Seorang Ibu Demi Anaknya (Sumber : Instagram/@pengantiniblis)
Sukabumi28 Januari 2025, 19:37 WIB

Dukung Pemulihan, IAKMI dan Dinkes Kota Sukabumi Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Simpenan

IAKMI dan Dinkes menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis pasca-bencana.
IAKMI bersama Dinkes Kota Sukabumi menyalurkan bantuan untuk warga terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi. | Foto: IAKMI Kota Sukabumi