SUKABUMIUPDATE.com - Beredar video diduga hoaks di media sosial yang menampilkan narasi soal kemiskinan di Kota Sukabumi berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Unggahan tersebut kurang tepat karena PDRB tidak ada kaitannya dengan tingkat kemiskinan suatu daerah atau wilayah.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi Urip Sugeng Santoso. Berdasarkan data yang dimilikinya, Urip menyebut kemiskinan di Kota Sukabumi justru menurun setiap tahun. Dia pun menyayangkan atas munculnya informasi yang menghubungkan posisi PDRB dengan tingkat kemiskinan.
''Kota Sukabumi memang peringkat 25 dari 27 kabupaten di Jabar atau ketiga terendah dalam hal PDRB. Tapi peringkat tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan tingkat kemiskinan,'' ungkap Urip kepada wartawan. "Bahkan peringkat PDRB Kota Sukabumi ini terjadi sejak 2010 lalu dan tidak ada perubahan," lanjut dia.
Baca Juga: Hoaks Penipuan! Bantuan BPJS 2024 Sebesar Rp 15 Triliun untuk Masyarakat Indonesia
Menurut Urip, PDRB adalah nilai produksi dari seluruh kegiatan ekonomi di wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu yang mencakup berbagai sektor. PDRB dihitung melalui dua pendekatan yaitu produksi dan pengeluaran yang berisi 17 sektor, di antaranya sektor pertanian, industri, keuangan, dan jasa.
Sektor-sektor itu dinilai secara keseluruhan dan PDRB tidak menunjukkan status kemiskinan sebuah daerah. ''Intinya data PDRB tidak menggambarkan kemiskinan. PDRB Sukabumi berada di tiga terbawah karena luas wilayah kecil dan penduduknya kecil. Sama dengan Kota Banjar dan Pangandaran," ujarnya.
Menurut data BPS sejak 2010, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kota Sukabumi berada di urutan 25 dari 27 kabupaten/kota di Jabar. PDRB ADHB menggambarkan struktur perekonomian, peranan setiap kategori ekonomi dalam satu wilayah. PDRB ADHB Kota Sukabumi pada 2023 sebesar Rp 15,35 triliun, meningkat dibanding 2010 yang hanya Rp 5,32 triliun dan 2018 Rp 11,48 triliun.
Sementara di sisi lain, Urip mengatakan data lembaganya menyebut angka kemiskinan di Kota Sukabumi berada di tengah-tengah yakni peringkat ke-17 dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. ''Lebih baik dari posisi sebelumnya di angka 16," katanya yang menegaskan semakin tinggi peringkat, semakin menurun tingkat kemiskinan. (ADV)