[SEBAGIAN BENAR] Fakta Tegalbuleud Sukabumi Perbatasan Australia

Selasa 06 Februari 2024, 12:15 WIB
Tambak Udang Desa Tegalbuleud Sukabumi Selatan | [SEBAGIAN BENAR] Fakta Tegalbuleud Sukabumi Perbatasan Australia | Foto: X/@nurrohmanna2n9

Tambak Udang Desa Tegalbuleud Sukabumi Selatan | [SEBAGIAN BENAR] Fakta Tegalbuleud Sukabumi Perbatasan Australia | Foto: X/@nurrohmanna2n9

SUKABUMIUPDATE.com - Narasi Tegalbuleud Sukabumi perbatasan Australia dan Indonesia viral di media sosial sejak postingan Instagram/@txtdarisukabumi diunggah pada Jumat, 2 Februari 2024.

Pantauan sukabumiupdate.com di Instagram, hingga Selasa (6/2/2024) postingan Tegalbuleud perbatasan Indonesia-Australia sudah disukai lebih dari 808 pengguna dan mendapatkan 55 komentar.

Postingan Tegalbuleud Sukabumi yang disebut sebagai perbatasan Indonesia dan Australia, Selasa (6/2/2024).Postingan Instagram: Tegalbuleud Sukabumi disebut sebagai perbatasan Indonesia dan Australia, Jumat (2/2/2024).

"Diumur berapa kalian tau kalo Tegalbuleud itu perbatasan Indonesia dan Australia?" tulis keterangan unggahan Instagram/@txtdarisukabumi dikutip Selasa (6/2/2024).

Updaters, simak Cek Fakta Sukabumi berikut untuk mengetahui informasi kebenaran narasi yang viral di media sosial!

Cek Fakta Sukabumi: Tegalbuleud Perbatasan Indonesia-Australia

Hasil penelusuran redaksi sukabumiupdate.com tentang fakta kebenaran Tegalbuleud perbatasan Indonesia-Australia menyebutkan, pernyataan tersebut ramai sebagai salah satu guyonan masyarakat zaman dahulu. Hal itu sebagaimana diungkap oleh Sejarawan Sukabumi, Irman Firmansyah.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Viral Tegalbuleud Sukabumi Perbatasan Australia-Indonesia

Konon dalam pantun Pajajaran disebutkan Kisah pelarian lain, misalnya terjadi saat munculnya serangan Banten yang berkoalisi dengan Cirebon dan Demak.

Menurut Irman yang juga sebagai Ketua Yayasan Dapuran Kipahare, Prabu Siliwangi dan pengikutnya mencoba melarikan diri ke Pulau Christmas melalui Pantai Tegal Buleud, namun gagal karena ombak Samudra Hindia yang pasang.

Di Tegalbuleud Sukabumi inilah sang Prabu sebelum Ngahiyang (menghilang) membagi - bagi pengikutnya ke dalam kelompok kecil dan membiarkan mereka memilih jalan hidup masing - masing. Ketiganya berusaha kembali ke Dayeuh (pusatkota).

"Ketiga rombongan masing-masing dipimpin tiga pengawal istana Bernama Demang Haurtangtu, Puun Buluh Panunjang, dan Guru Alas Lintang Kendesan. Sebagian melarikan diri ke Urug, Citorek, Sirna Rasa, Ciganas dan sebagian bermuara ke Kampung adat Ciptarasa Cisolok (Kesatuan Adat banten Kidul)." tutur Irman ketika dihubungi sukabumiupdate.com, Senin (5/2/2024).

Baca Juga: Harmoni Gereja Sidang Kristus dan Masjid Agung di Kota Sukabumi

Kemudian rombongan ketiga dipimpin Prabu Anom Yuwaraja menuju Cibeo Lebak dan kelompok terakhir menuju Muara Cimandiri yang menjadikan cikal bakal kisah munculnya Palabuhanratu Sukabumi.

"Peristiwa ini memang pada akhirnya menyebabkan sebagian masyarakat menganggap perbatasan selatan wilayah Sukabumi adalah Tegal buleud dan menjadi ungkapan setengah bercanda, hal ini memang beralasan mengingat jaraknya yang tidaklah jauh." jelas Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah kepada sukabumiupdate.com.

Adapun unggahan "Tegalbuleud perbatasan Indonesia-Australia", menurut Irman belum sepenuhnya benar. Meskipun hal ini masih relevan dan sah sebagai bagian dari narasi kebudayaan dengan kisah sejarah masa lalu.

Berdasarkan penjelasan sejarah tersebut, Irman menegaskan, pernyataan "Tegalbuleud perbatasan Indonesia-Australia" adalah fakta tapi kurang tepat. Ini karena tidak hanya Tegalbuleud, mulai dari Cisolok - Palabuhanratu - Tegalbuleud - Ujunggenteng yang berbatasan dengan Australia, namun bukan daratannya tetapi lautan.

Sementara itu terkait pernyataan resmi, kata Irman, tentu harus merujuk kepada perbatasan resmi Indonesia-Australia yang secara detail sudah disahkan pemerintah melalui perjanjian, karena ini menyangkut kedaulatan kedua negara.

Baca Juga: [PREBUNKING] Apa Itu Putaran Pilpres dalam Pemilu dan Contohnya

Diketahui sebelumnya, Guyonan "Tegalbuleud perbatasan Indonesia-Australia" muncul karena perbatasan Indonesia dan Australia yang sebenarnya adalah lautan yang diputuskan melalui perjanjian perbatasan maritim tanggal 16 Maret 1997. Diantaranya meliputi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan batas landas kontinen Indonesia-Australia dari perairan selatan Pulau Jawa, termasuk perbatasan maritim di Pulau Ashmore dan Pulau Christmas.

Menurut Irman yang juga sebagai Ketua Yayasan Dapuran Kipahare, wilayah kecamatan Tegalbuleud Sukabumi sendiri batas wilayah selatannya secara resmi adalah Samudera Indonesia.

Guyonan sendiri muncul karena Tegalbuleud Sukabumi adalah salah satu Pelabuhan yang digunakan oleh para pencari suaka untuk menyebrang ke Australia karena cukup dekat terutama ke pulau Christmas.

"Jarak yang hanya 355 km dari Dermaga Pasir TegalBuleud ke Pulau Christmas hanya membutuhkan 2-3 jam untuk sampai ke pulau milik Australia tersebut, sehingga sering disebut hanya selemparan batu", tutur Irman ketika dihubungi sukabumiupdate.com, Senin (5/2/2024).

Oleh karena itu, lanjut Irman, jika ada sesuatu hal maka ungkapan yang muncul adalah Tegalbuleud perbatasan Australia, seolah kita tinggal melompat saja sudah sampai ke Australia.

Meskipun Ungkapan "Tegalbuleud perbatasan Indonesia-Australia" disebut guyonan, namun memiliki dasar secara sejarah.

Cerita historis menyebutkan, Tegalbuleud Sukabumi memang digunakan oleh rombongan Prabu Siliwangi saat melarikan diri dari kejaran pasukan Banten untuk bisa menyebrang ke Nusa Larang yang banyak menganggap bahwa Nusa Larang tersebut sekarang disebut Pulau Christmas.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)