SUKABUMIUPDATE.com - Wujud jenglot digambarkan sebagai boneka kecil mirip manusia yang menyeramkan. Boneka jenglot memiliki ukuran kecil bervariasi (sekitar 10–20 cm), berkulit gelap dengan tekstur kasar (seperti mumi), berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat serta memiliki rambut dan kuku yang panjang.
Menurut kepercayaan yang beredar, jenglot kental dengan cerita mistis, salah satunya menjadi boneka pelindung atau pembawa keberuntungan bagi pemiliknya. Sebagian orang juga percaya bahwa santet pakai jenglot dianggap ampuh karena berkekuatan magis sebagai media guna-guna (dukun).
Mitos Boneka Jenglot sebagai legenda urban cukup terkenal di Indonesia dan tersebar di wilayah Jawa, Kalimantan hingga Bali. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung keberadaan jenglot, mitos ini telah menjadi bagian dari budaya dan folklore lokal.
Baca Juga: Lirik Lagu Seperti Mati Lampu Ciptaan Band Ungu, Dipopulerkan Pedangdut Nassar
Merangkum dari berbagai sumber, berikut sederet mitos jenglot yang masih dipercaya oleh masyarakat:
Mitos Boneka Jenglot
1. Wujud Fisik Boneka Jenglot
Jenglot biasanya digambarkan sebagai makhluk miniatur yang terlihat seperti manusia kecil atau mumi kecil.
Mereka memiliki rambut panjang dan beberapa ciri-ciri manusia lainnya. Biasanya, jenglot ini memiliki wajah yang menakutkan.
Mitos jenglot berkaitan dengan cerita bahwa makhluk ini adalah manusia yang telah mengalami praktik sihir atau kekuatan supranatural.
Baca Juga: 9 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Penurut Pada Orang Tua
Ada berbagai versi tentang bagaimana jenglot dianggap menjadi makhluk seperti itu, tetapi umumnya dipercayai bahwa mereka adalah hasil dari praktik-praktik yang tidak bermoral.
3. Kekuatan Supranatural
Jenglot konon memiliki kemampuan magis atau supranatural. Mereka dianggap bisa membawa keberuntungan atau melindungi pemiliknya.
Sebagai contoh, beberapa orang mungkin percaya bahwa memiliki jenglot akan memberi mereka kemampuan untuk sukses dalam bisnis atau menjaga mereka dari bahaya.
4. Ritual dan Perawatan Jenglot
Pemilik jenglot biasanya merawat makhluk tersebut dengan melakukan ritual tertentu, seperti memberi makan atau memberikan darah hewan sebagai tanda penghormatan. Hal ini dilakukan untuk menjaga jenglot tetap bahagia dan berdaya.
5. Keraguan dan Skeptisisme Tentang Jenglot
Meskipun banyak yang mempercayai mitos jenglot, ada juga banyak skeptis yang menganggapnya sebagai pemalsuan atau penipuan.
Baca Juga: 5 Fakta Mayat Alien di Pameran Meksiko, Netizen: Jenglot Luar Negeri
Beberapa orang percaya bahwa jenglot yang ditemukan sebenarnya adalah boneka atau benda-benda yang telah dimanipulasi untuk membuatnya terlihat seperti makhluk hidup.
6. Penggunaan Jenglot untuk Kekuatan Supranatural
Beberapa praktisi supranatural atau dukun mungkin menggunakan jenglot dalam praktik-praktik mereka, meskipun penggunaannya tidak selalu jelas atau diakui secara luas.
Penting untuk diingat bahwa mitos jenglot adalah bagian dari folklore dan warisan budaya tertentu di Indonesia dan wilayah sekitarnya.
Meskipun mitos jenglot tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, ia terus menjadi subjek minat dan perdebatan di kalangan masyarakat setempat dan penggemar cerita-cerita supranatural.
Uji Coba Tetes Darah pada Jenglot
Secara tradisional, jenglot dianggap sebagai benda berwujud makhluk kecil yang mirip dengan manusia atau mumi kecil dengan rambut panjang.
Dalam budaya populer Indonesia dan sebagian Asia Tenggara, jenglot sering muncul dalam cerita-cerita horor, film, dan media lain sebagai makhluk mistis yang menakutkan. Walaupun banyak cerita-cerita seram mengenai jenglot, mereka tetap dianggap sebagai legenda urban dan bagian dari warisan budaya yang kaya di wilayah tertentu.
Baca Juga: Serba-Serbi Palabuhanratu Sukabumi: Wisata Hingga Mitos Nyi Roro Kidul
Melansir indonesianpolicenews.id, Ketua Komunitas SEMARANGKER (SEMARANG ANGKER), Pamuji Yuono pernah membedah atau melakukan "unboxing" jenglot dari museum Semarangker dengan cara ditetesi darah segar jari tangan Pamuji.
Jari tangan Pamuji ditusuk dengan paku santet sehingga keluar darah segar yang kemudian diteteskan di wajah Jenglot. Melihat responnya, ternyata Jenglot tidak bisa menghisap darah, bahkan tidak bergerak sama sekali.
Adanya mitos bahwa Jenglot dianggap memiliki kekuatan mistis, Pamuji selalu mengajak masyarakat untuk menyikapinya dengan smart ‘n wise (cerdas dan bijak).
Maka dari itu, Pamuji mengajak masyarakat untuk menyikapi fenomena mitos jenglot secara cerdas. Hal ini, kata Pamuji, berkaitan dengan fakta bahwa segala yang ada di semesta adalah ciptaan Tuhan yang Maha Esa dan segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa.
Sumber: Berbagai Sumber.