SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyatakan beredar unggahan hoaks dengan narasi yang menyebut CDC mengatakan varian baru Covid-19 lebih menular di antara orang-orang yang divaksinasi dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi.
CDC diketahui merupakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Dikutip dari politifact.com, Kementerian Kominfo RI di situs resminya pada Rabu (6/9/2023), mengatakan CDC mengklarifikasi narasi yang benar adalah varian Covid-19 mungkin lebih mampu menyebabkan infeksi pada orang yang sebelumnya pernah menderita Covid-19.
Baca Juga: Hoaks, Penggalian Brankas Berisi Hasil Korupsi Rafael Alun Trisambodo
Pada 23 Agustus 2023, CDC menerbitkan ringkasan penilaian risiko untuk varian baru Covid-19, BA.2.86. Dalam ringkasannya, CDC mengatakan variasi virus dapat mengubah seberapa menularnya virus tersebut, seberapa baik virus tersebut merespons pengobatan, dan seberapa parah dampaknya terhadap manusia.
Namun, CDC tidak mengatakan orang yang divaksinasi lebih mungkin tertular dibandingkan orang yang tidak divaksinasi. CDC menekankan sampai saat ini vaksinasi tetap menjadi strategi teraman untuk menghindari rawat inap, dampak kesehatan jangka panjang, dan kematian.