Orang Sunda Dilarang Menikah dengan Orang Jawa, Mitos atau Fakta?

Senin 26 Juni 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi. Resepsi | Orang Sunda Dilarang Menikah dengan Orang Jawa, Mitos atau Fakta? (Sumber : pixabay.com/@RatnaFitry)

Ilustrasi. Resepsi | Orang Sunda Dilarang Menikah dengan Orang Jawa, Mitos atau Fakta? (Sumber : pixabay.com/@RatnaFitry)

SUKABUMIUPDATE.com - Kepercayaan orang Indonesia terhadap mitos dibangun dari cerita legenda yang para leluhurnya. Cerita rakyat, mitos, dan legenda memiliki fungsi dan kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat yang mempercayai, termasuk larangan menikah orang Sunda dengan orang Jawa.

Larangan menikah orang Sunda dan Jawa ini termasuk bentuk kolaborasi antara mitos, cerita rakyat, dan legenda. Sebagaimana dikutip dari Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal Universitas Muhammadiyah Cirebon sejarah larangan menikah antara orang Sunda dan Jawa dijelaskan detail oleh Dikhorir Afnan yang diterbitkan tahun 2022. 

Baca Juga: Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta Bandung: Syarat dan Cara Daftar

Ya, perang bubat mengawali tumbuhnya kepercayaan larangan menikah orang Sunda dan Jawa hingga menjadi mitos populer hingga sekarang Bahkan di era modern pun, masih banyak yang percaya soal larangan pernikahan dua suku ini.

Perang Bubat, Awal Mula Larangan Menikah Orang Sunda dengan Orang Jawa

Sejarah Perang Bubat di zaman dulu, nyatanya membentuk stereotip etnis Jawa dan Sunda bagi sebagian masyarakat.

Fenomena larangan pernikahan antara orang Sunda dan orang Jawa merupakan mitos yang paling dekat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Mitologi larangan menikah Sunda-Jawa nyatanya berkaitan dengan peristiwa sejarah Perang Bubat antara kerajaan Majapahit (Suku Jawa) dengan kerajaan Sunda (Suku Sunda). 

Tragedi Perang Bubat terjadi tahun 1357 di masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang didampingi Patih Gajah Mada.  Perang bubat dipicu perbedaan pendapat antara Patih Gajah Mada dengan Raja Sunda, Prabu Maharaja

Baca Juga: Selain Santri Bayar 45 Juta, Emil: Ada Miliaran Dana Ponpes Al Zaytun dari Kemenag

Diketahui, Prabu Maharaja hendak mengantarkan putrinya, Dyah Pitaloka yang akan dinikahkan dengan Prabu Hayam Wuruk. Singkat cerita, Patih Gajah Mada menghendaki pernikahan sederhana yang menempatkan Dyah Pitaloka sebagai persembahan kepada Raja Hayam Wuruk, sekaligus tanda bakti dan bukti Kerajaan Sunda berada di bawah kekuasaan Majapahit.

Di lain sisi, Prabu Maharaja justru ingin pernikahan besar karena kedudukan yang sama antara raja dengan putri raja.  Akhirnya, perbedaan pendapat menyebabkan terjadinya pertempuran di Bubat. Sungguh Naas, Prabu Maharaja terbunuh dan Dyah Pitaloka memilih mengakhiri hidupnya.

Perang Bubat menjadi peristiwa bersejarah yang menunjukan sisi gelap rusaknya hubungan diplomasi antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda.

Jadi, soal Orang Sunda dilarang Menikah dengan Orang Jawa bisa digolongkan sebagai Mitos. Ini karena di zaman sekarang banyak pasangan Sunda-Jawa yang pernikahannya langgeng hingga maut memisahkan.

Sumber : UNJ

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Internasional03 Desember 2024, 23:16 WIB

Korea Selatan Umumkan Darurat Militer, Ini Penyebabnya

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer dalam pidato tengah malam yang disiarkan langsung di televisi negera gingseng tersebut.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol saat mengumumkan darurat militer, Selasa, 3 Desember 2024. (Sumber Foto: X/Istimewa)
Sukabumi03 Desember 2024, 22:50 WIB

Wabup Iyos Terima Kunjungan Kerja Danlanal Bandung, Bahas Keamanan Laut Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri menerima kunjungan kerja Danlanal Bandung, Kolonel Laut (P) M Taufik di Pendopo Palabuhanratu, Selasa (3/12/24).
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri bertukar cenderamata dengan Danlanal Bandung. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Jawa Barat03 Desember 2024, 21:02 WIB

Respons Pj Gubernur soal Pencopotan Ummi Wahyuni dari Jabatan Ketua KPU Jabar

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin yakin pencopotan Ummi Wahyuni dari jabatan Ketua KPU Jabar tak ganggu jalannya rekapitulasi Pilkada 2024.
Momen Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Ummi Wahyuni  memonitor pencoblosan di TPS 08, Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. (Sumber : KPU Jabar)
Bola03 Desember 2024, 21:00 WIB

Kabar Baik Jelang Hadapi Zhejiang FC, Dua Pemain Persib Bandung Pulih dari Cedera

Persib Bandung akan memainkan laga pamungkas grup F AFC Champions League Two melawan Zhejiang FC pada Kamis 5 Desember 2024.
Persib Bandung akan memainkan laga pamungkas grup F AFC Champions League Two melawan Zhejiang FC pada Kamis 5 Desember 2024. (Sumber : X@persib).
Sukabumi03 Desember 2024, 20:37 WIB

Hujan Deras, Dapur Rumah Warga Ambruk Terseret Longsor di Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, dapur rumah warga ambruk terseret longsor di Nagrak Sukabumi pada Selasa (3/12/2024) siang.
Kondisi dapur rumah warga yang ambruk terseret longsor di Nagrak Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi03 Desember 2024, 20:04 WIB

Kampung Ojolali Palabuhanratu Terendam Banjir, Perekonomian Warga Terganggu

Sudah dua hari Kampung Ojolali Palabuhanratu Sukabumi terendam banjir, enam rumah terdampak.
Kondisi banjir luapan sungai yang merendam sejumlah rumah di Kampung Ojolali Palabuhanratu Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Musik03 Desember 2024, 20:00 WIB

Daftar Nominasi Golden Disc Awards ke-39 yang Bakal Digelar Tahun Depan

Ajang penghargaan musik bergengsi asal Korea Selatan, Golden Disc Awards kembali diselenggarakan tahun depan. Jika sebelumnya di Jakarta, kini akan digelar di Jepang.
Daftar Nominasi Golden Disc Awards ke-39 yang Bakal Digelar Tahun Depan (Sumber : X/@soompi)
Sukabumi03 Desember 2024, 19:41 WIB

Material Pengerasan Jalan Usaha Tani di Cidadap Sukabumi Jadi Sorotan, Ini Kata BPP

Proyek pembangunan jalan usaha tani di Cidadap Sukabumi ini jadi sorotan karena tersiar kabar material pengerasan jalannya tidak sesuai spesifikasi.
Proyek pembangunan Jalan Usaha Tani atau JUT di Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi03 Desember 2024, 19:28 WIB

Hasil Kunker ke Garut, Dewan Uden Dorong Optimalisasi Pariwisata di Kabupaten Sukabumi

Hasil kunker ini akan menjadi bahan diskusi dalam mengoptimalisasi potensi pariwisata lokal di Kabupaten Sukabumi.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Uden Abdunnatsir saat kunker ke Kabupaten Garut pada 28 November 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel03 Desember 2024, 19:00 WIB

Jembatan Cincin Jatinangor Sumedang, Sejarah dan Kisah Mistis yang Menyelimutinya

Jembatan Cincin Jatinangor bukan hanya sekadar bangunan tua, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan keindahan yang patut dijaga dan dilestarikan.
Jembatan Cincin Jatinangor bukan hanya sekadar bangunan tua, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan keindahan yang patut dijaga dan dilestarikan. (Sumber : Instagram/@arespati).