SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut beredar unggahan hoaks di media sosial Facebook yang mengeklaim bahwa cacar monyet hanya ditemukan pada monyet dan tidak menulari manusia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika di website resminya pada Minggu, 4 September 2022, menyatakan narasi unggahan tersebut juga mengatakan kasus penularan cacar monyet pada manusia merupakan hasil rekayasa genetika.
Faktanya, berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 28 Agustus 2022, ada lebih dari 598 juta kasus cacar monyet yang dikonfirmasi positif secara global. Adapun lebih dari 6,4 juta kasus di antaranya mengalami kematian.
Di Indonesia, kasus cacar monyet pada manusia pertama kali terdeteksi pada Agustus 2022 lalu. Sehingga, unggahan yang beredar di media sosial Facebook yang mengeklaim cacar monyet tidak menulari manusia adalah tidak benar.
Lebih lanjut, terkait adanya penularan akibat rekayasa genetika, dilansir dari voaindonesia.com, tidak ada bukti terkait penularan yang berasal dari rekayasa genetika.