SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyebut beredar unggahan hoaks di media sosial Facebook sebuah informasi terkait penyakit cacar monyet yang diklaim sama dengan penyakit kusta.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di laman resminya pada Ahad, 14 Agustus 2022, menyatakan pada unggahan tersebut juga terdapat foto seorang laki-laki yang bagian belakang badannya terdapat bercak-bercak.
Kementerian Kominfo mengatakan klaim yang menyebut cacar monyet sama dengan kusta adalah tidak benar. Perbedaan cacar monyet dan kusta adalah dari sumbernya, kusta disebabkan bakteri, cacar monyet disebabkan virus.
Mengutip laman The Conversation, Associate Professor Colorado State University John Stewart Spencer menjelaskan kusta sudah ada sejak sekitar 4.000 tahun silam. Bakteri penyebab kusta dapat menetas selama tiga hingga lima tahun sebelum gejala muncul.
Gejala utama penyakit kusta adalah kerusakan saraf yang dapat bersifat permanen dan melumpuhkan, disertai lesi jaringan kulit. Kusta sulit ditularkan dari satu orang ke orang lain, meski dapat ditularkan melalui droplet saluran pernapasan, seperti batuk.
Adapun bakteri penyebab kusta pada kasus modern ditemukan pada hewan armadillo di Amerika Serikat (AS), sedangkan cacar monyet disebabkan oleh virus dari famili yang sama dengan virus cacar (smallpox).
Cacar monyet pertama kali diidentifikasi pada bayi berusia 9 bulan di Republik Demokratik Kongo pada 1970.
WHO mencatat, sebelum menjadi wabah, penyakit cacar monyet biasanya dikaitkan dengan kontak langsung dengan hewan yang membawanya, seperti monyet hijau Afrika, dan penularan selanjutnya manusia ke manusia.