SUKABUMIUPDATE.com - Pihak kepolisian di Inggris meminta para orang tua untuk waspada terhadap permainan di media sosial bernama Blue Whale Challenge. Blue Whale Challenge dipercaya sebagai permainan yang dibuat oleh sebuah grup untuk mendorong pengikutnya melakukan bunuh diri.Â
Pengikut permainan tersebut diberi tugas oleh seorang kurator. Tugas yang diberikan dan wajib diselesaikan dalam waktu 50 hari tersebut beragam, dan memiliki tingkat kesulitan tersendiri.
Tugas yang diberikan meliputi tindakan-tindakan yang menyakiti diri sendiri, menonton film horor, bangun pada jam-jam tertentu dan masih banyak lagi. Pada hari ke-50, kurator dibalik permainan mengerikan tersebut memberikan instruksi pada pengikutnya untuk bunuh diri.
Dimana saja Blue Whale Challenge dilakukan?
Sekolah Woodlands di Basildon, Essex, mengirimkan surat kepada para orang tua untuk menjelaskan apa itu Blue Whale Challenge dan risiko permainan berbahaya tersebut. “Tidak ada bukti terkait dengan permainan Blue Whale Challenge di sekolah kami, namun ada baiknya untuk mencegah dengan memberikan peringatan pada orang tua.†ujar wakil kepala sekolah, David Wright.
Hingga saat ini, tidak ada kasus kematian dilaporkan terkait dengan permainan berbahaya tersebut, namun pihak kepolisian sudah mengeluarkan pernyataan resmi dan diunggah secara daring.
“Siapa pun dalang dibalik permainan mengerikan ini tidak pantas disebut manusia. Untuk para orang tua, tetap jaga anak-anak Anda, selalu terbuka satu sama lain.†tulis salah seorang polisi melalui akun Twitternya @SaltashPCSO.
Seperti yang dikutip oleh koran Novaya Gazeta, “Kami mencatat setidaknya ada 130 kasus bunuh diri yang melibatkan remaja sejak November 2015 hingga April 2016. Kebanyakan dari korban tersebut tergabung dalam grup yang sama. Mereka berasal dari keluarga bahagia, sehingga sangat disayangkan kepergiannya.
Dua orang remaja asal Rusia bernama Yulia Konstantinova, 15 tahun dan Veronika Volkova, 16 tahun memutuskan untuk bunuh diri dengan loncat dari lantai 14 apartemen tempat tinggalnya. Remaja lain berusia 15 tahun yang enggan disebutkan namanya dikabarkan mengalami kondisi kritis setelah terjun dari lantai lima tempat tinggalnya di kota Krasnoyarsk, Siberia.
Dua hari sebelum Yulia dan Veronika ditemukan meninggal, remaja berusia 14 tahun bernama Chita dilaporkan melemparkan tubuhnya saat kereta lewat. Anak laki-laki berusia 13 tahun pun ikut mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, loncat dari atap rumah di Lviv, Ukraina.
Dari semua kasus yang terjadi, penyelidik setempat mengambil kesimpulan bahwa permainan berbahaya tersebut lebih memengaruhi remaja perempuan untuk mengakhiri hidupnya.
Dalam unggahan terakhirnya, Yulia menuliskan kata “End†disertai dengan sebuah foto ikan paus, yang diketahui sebagai ciri khas akhir dari tantangan permainan tersebut.
Tahun lalu, seorang kurator berusia 21 tahun bernama Philipp Budeikin berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman akibat mengelola sedikitnya delapan grup yang mendorong pengikutnya untuk melakukan aksi bunuh diri sejak 2013 hingga 2016 lalu. 15 orang remaja yang bergabung dalam grup asuhan Budeikin dilaporkan meninggal dunia dan lima lainnya berhasil diselamatkan pada detik-detik terakhir.
Sumber: Tempo