SUKABUMIUPDATE.com - Setiap orang ingin berteman dan berinteraksi dengan mereka yang memiliki sikap positif. Ramah, periang, dan perhatian menjadi beberapa syarat orang berkarakter baik. Aura yang terpancar dari mereka juga lebih baik dan menarik bagi orang lain.
Kendati kita selalu berusaha menjadi orang berkarakter positif, ada kalanya mengalami "rem blong" alias tak sengaja melakukan perbuatan negatif yang menyakiti orang lain. Kita baru sadar dan menyesal ketika ada yang terluka dan marah.
Sebelum kamu menjadi orang yang dianggap berperangai buruk, sebaiknya ketahui dulu apa saja sikap yang tak disadari akan merugikan orang lain dan tentunya diri sendiri. Berikut ini rinciannya:
1. Mengucilkan orang lain ketika berdiskusi
Menolak ide orang lain dengan mengatakan bahwa gagasan mereka buruk. Cara yang frontal ini tentu tidak baik. Meski tanpa terang-terangan pun, lawan bicara sudah mengetahui kalau kita tak sependapat dengan ide mereka. Sikap kita akan tercermin dalam bahasa non-verbal, semisal cuek, lirikan tajam, atau memotong ucapannya.
Tampak sepele memang. Tapi perilaku tersebut tidak baik dan dapat membuat orang lain merasa tidak dihargai. Beri sedikit anggukan atau senyum untuk membuat rekan menyadari bahwa Anda menghargai opininya, sehingga diskusi akan lebih produktif dan positif.
2. Terlalu banyak mengeluh
Curhat dengan sahabat memang mengasyikkan. Namun ketika bertemu, kamu malah menumpahkan segudang masalah kepada mereka dengan berbagai keluhan kantor, percintaan, atau urusan keluarga di rumah. Alih-alih temu kangen, kamu malah membuat mereka sebagai tong sampah dari semua keluhan.
Kebiasaan ini bisa membuatmu dicap sebagai tukang mengeluh dan dianggap egois karena pembicaraan hanya bekisar pada urusan pribadimu. Daripada membuang sampah kepada sahabatmu yang dapat menciptakan aura negatif, lebih baik rencanakan liburan bersama atau bahas hal-hal menarik lainnya.
3. Menggosipkan orang lain
Mendengarkan gosip adalah salah satu keseruan dan membuat penasaran. Terlebih jika bahan gosip tersebut adalah orang yang kamu benci mengalami hal buruk. Misalnya si A yang baru putus dari kekasihnya atau si B yang gagal menikah.
Merasa senang mendengar orang lain menderita ini disebut juga dengan schadenfreude. Kondisi tersebut dapat menjadi pengalihan dari masalah-masalah yang kamu alami. Karena itu, menggosipkan tentang keburukan orang lain terasa melegakan dan menyenangkan. Namun ketimbang menjelekkan orang lain, lebih baik fokuskan energi kepada diri sendiri untuk meningkatkan kualitas pribadi.
4. Selalu berkata sibuk
Semua orang punya kesibukan setiap waktu. Wajar jika kamu mengeluhkan betapa waktumu tersita untuk urusan kantor dan keluarga. Jika kesibukan ini terus-menerus disampaikan kepada orang lain malah bisa menjadi cermin kesombongan diri.
Apalagi, jika kamu menumpahkan keluhan kesibukkan itu kepada teman atau keluarga yang jarang ditemui. Hal ini akan dilihat sebagai alasan untuk menghindari mereka. Simpan keluhanmu dan bicaralah tentang hal-hal lebih menyenangkan dengan orang-orang yang kamu cintai.
5. Mencampuradukkan karir dan kehidupan pribadi
Ketika mengalami hari buruk di kantor, pasti ingin sekali menumpahkan keluh kesahmu kepada kekasih atau suami/istri. Akibatnya, sepulang kerja, suami/istri malah diteror dengan ceritamu tentang bos atau rekan kerja yang menyebalkan.
Dari sini, kita kerap lupa telah mencampuradukkan urusan rumah dengan pekerjaan. Belajarlah memisahkan dua kepentingan tersebut dengan memfokuskan pikiran pada hal-hal positif dan menyenangkan di rumah maupun kantor.
6. Terlalu banyak bicara
Salah satu karakter orang yang ramah adalah senang bicara. Banyak interaksi dengan orang lain akan membuat mereka menilaimu sebagai orang yang supel atau mudah bergaul. Namun, terlalu banyak bicara dapat membuat orang lain kesal, apalagi jika kamu tidak memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbicara. Bukannya ramah, kamu malah akan dipandang narsis dan egois.
Sumber: Tempo