SUKABUMIUPDATE.com - Busana menjadi bagian yang tak terpisahkan dari wanita, tak terkecuali muslimah yang memiliki karakter fashion sendiri. Kini banyak perempuan muslim tampak modis meski mengenakan busana yang menutup aurat dan tidak membentuk tubuh atau sesuai dengan syariat Islam.
Berangkat dari situ, sebanyak 30 desainer busana muslimah yang mengikuti syariat Islam atau syar’i membentuk komunitas Syar’i Community Indonesia (SCI). “Komunitas ini sebagai wadah bagi pada desainer muslim khusus pakaian syar i agar dapat mengembangkan kreativitas menciptakan pakaian yang fashionable dan modern,†ujar Ketua Umum SCI Tiara Syafrudin dalam peluncuran SCI di Jakarta Rabu, 23/02.
Beberapa perancang busana muslim syari yang tergabung dalam komunitas SCI ini antara lain, Oki Setiana Dewi, Cindy Fatikasari, Risty Tagor, Terry Putri, Tatia, Gessy Selvia, Salty Jotimar, Yuni Soehandi, Errina Halid, dan Humaira Hana Zaida.
SCI memperlakukan fashion tidak hanya sebagai identitas pribadi tapi juga bagian dasar keimanan. Melalui desain busana muslimah yang cantik dan nyaman dengan mengedepankan syarat ke-syar’i-an. Desain busana syar’i di Indonesia kini lebih inovatif dibanding dengan negara lain, Timur Tengah misalnya yang lebih sederhana dari desain maupun pilihan warna.
Selain fokus pada fashion syar’i, komunitas ini juga mempunyai tiga fokus utama, yaitu bidang ekonomi, dakwah, dan sosial yang berbasis syar’i. Dalam bidang ekonomi, SCI membentuk online dan offline store, untuk memudahkan wanita muslim mendapatkan pakaian muslim syar’i. Online store diberi nama www.syariku.com sedangkan offline store akan berada di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.
Dalam bidang dakwah, SCI membentuk majelis syar’i-ku, dan di bidang sosial SCI membuat gerakan 1000 hijab syar’i untuk Indonesia serta terlibat dalam gerakan 99 Rumah Quran.
SCI juga menyiapkan beberapa konsultan untuk pada desainer di dalamnya. “Ada konsultan fashion dan bisnis untuk mendukung teman-teman desainer mengembangkan ide dan berbisnis secara syariah,†ujar Tiara.
Dia berharap komunitas ini bisa menjadi sarana agar desainer pakaian muslim syar’i saling mendukung satu sama lain, serta mendorong wanita muslim di Indonesia berhijrah menggunaka busana sesuai syariat Islam.
Sumber: Tempo