Dampak Orang Tua Berbohong pada Anak di Masa Datang

Sabtu 30 November 2019, 22:01 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Orang tua mungkin sering bohong pada anak untuk mengendalikan perilakunya, misalnya mau memanggil polisi bila anak rewel. Tanpa disadari, Anda sudah mengatakan kebohongan kepada anak.

Kebohongan orang tua memang menimbulkan kepatuhan jangka pendek. Namun, sebuah studi psikologi baru yang dipimpin oleh Nanyang Technological University, Singapura, menunjukkan bahwa kebiasaan ini bisa berdampak merugikan ketika anak menjadi dewasa.

Tim peneliti bertanya kepada 379 orang dewasa muda Singapura apakah orang tua mereka berbohong kepada mereka ketika mereka masih anak-anak, seberapa besar mereka berbohong kepada orang tua mereka sekarang, dan seberapa baik mereka menyesuaikan diri dengan tantangan menjadi dewasa.

Anak yang mengaku lebih banyak dibohongi saat masih kecil lebih mungkin melakukan hal yang sama kepada orang tua mereka di masa dewasa. Mereka juga mengaku menghadapi kesulitan yang lebih besar dalam menghadapi tantangan psikologis dan sosial, termasuk menyesuaikan diri, menyelesaikan masalah, pengalaman rasa bersalah dan malu, serta sifat egois dan manipulatif.

Penelitian ini bekerja sama dengan Universitas Toronto di Kanada, Universitas California di Amerika Serikat, dan Universitas Normal Zhejiang di Cina, dan diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology pada September 2019.

Penulis utama, Asisten Profesor Setoh Peipei dari NTU Singapore School of Social Sciences, mengatakan mengasuh anak dengan berbohong sepertinya dapat menghemat waktu, terutama ketika alasan sebenarnya di balik mengapa orang tua ingin anak-anak melakukan sesuatu yang rumit untuk dijelaskan.

"Ketika orang tua memberi tahu anak-anak bahwa kejujuran adalah kebijakan terbaik, tetapi menunjukkan ketidakjujuran dengan berbohong, perilaku seperti itu dapat mengirim pesan yang bertentangan kepada anak-anak. Ketidakjujuran orang tua pada akhirnya dapat mengikis kepercayaan dan mempromosikan ketidakjujuran pada anak-anak," jelasnya, dilansir Science Daily.

Dia melanjutkan, penelitian ini menunjukkan bahwa mengasuh anak dengan berbohong adalah praktik yang memiliki konsekuensi negatif ketika anak dewasa. Orang tua harus menyadari potensi dampak hilir ini dan mempertimbangkan alternatif untuk berbohong, seperti mengakui perasaan anak-anak, memberikan informasi, sehingga anak-anak tahu apa yang harus dilakukan.

Dalam penelitian ini, 379 orang dewasa muda Singapura diminta mengisi empat kuesioner daring. Kuesioner pertama meminta peserta untuk mengingat apakah orang tua mengatakan kebohongan yang terkait dengan makan, menyuruh tetap di tempat atau pulang, kelakuan buruk anak-anak, dan menghabiskan uang.

Contoh kebohongan seperti itu misalnya mengatakan, "Jika kamu tidak ikut, Ibu akan meninggalkanmu sendirian di sini". Contoh lain saat anak meminta sesuatu, Anda mungkin berujar, "Ibu tidak membawa uang hari ini, kita bisa kembali di lain hari."

Kuesioner kedua meminta peserta untuk menunjukkan seberapa sering sebagai orang dewasa mereka berbohong kepada orang tua. Terakhir, peserta mengisi dua kuesioner yang mengukur ketidaksesuaian psikososial yang dilaporkan sendiri, dan kecenderungan untuk berperilaku egois dan impulsif.

Analisis tersebut menemukan bahwa mengasuh anak dengan berbohong dapat menempatkan anak-anak pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan masalah saat dewasa, seperti agresi, pelanggaran aturan, dan perilaku mengganggu.

"Penegasan otoritas anak-anak adalah suatu bentuk intrusi psikologis, yang dapat melemahkan rasa otonomi anak dan menyampaikan penolakan, yang pada akhirnya merusak keadaan emosional anak-anak. Penelitian di masa depan harus memeriksa sifat kebohongan dan tujuan orang tua sehingga para peneliti dapat menyarankan kebohongan seperti apa yang harus dihindari, dan apa yang harus dilibatkan oleh orang tua yang mengatakan kebenaran," katanya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Jawa Barat22 Februari 2025, 10:02 WIB

Sekretaris Komisi V DPRD Jabar Ucapkan Selamat atas Pelantikan KDM-Erwan sebagai Gubernur-Wagub 2025-2030

Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030.
Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin (Sumber: dok sukabumiupdate)
Film22 Februari 2025, 10:00 WIB

15 Rekomendasi Film Terbaru Indonesia di Bioskop, Cocok Buat Hiburan Akhir Pekan

Tentu film-film baru Indonesia yang hadir di bulan Februari 2025 ini mengusung berbagai macam genre romantis, drama, melodrama, misteri, komedi, hingga horor. Cocok banget untuk menjadi rekomendasi hiburan saat libur akhir pekan
15 Rekomendasi Film Terbaru Indonesia di Bioskop, Cocok Buat Hiburan Akhir Pekan (Sumber : Istimewa)
Sukabumi22 Februari 2025, 09:47 WIB

Kematian Samson Sang Preman Kampung, Polres Sukabumi Amankan Bambu Runcing Berlumuran Darah

Preman kampung Cihurang ini ditemukan tak bernyawa tak jauh dari rumahnya Jumat, 21 Februari 2025 petang, berlumuran darah dengan tubuh penuh luka.
Garis polisi di lokasi terbunuhnya Samson, sang preman kampung Cihaur Cidadap Simpenan Sukabumi (Sumber: su/ilyas)
Life22 Februari 2025, 09:01 WIB

Cara Menanamkan Kebiasaan Puasa pada Anak Sejak Dini: Trik Sukses Agar Mereka Bersemangat

Mengajarkan anak untuk berpuasa sejak dini adalah salah satu cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan kedisiplinan.
Ilustrasi Mengajarkan Kebiasaan Puasa Pada Anak Sedari Dini (Sumber : Freepik)
Bola22 Februari 2025, 09:00 WIB

Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: Tantangan Pangeran Biru Raih 3 Poin!

Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib/@MaduraUnitedFC).
Inspirasi22 Februari 2025, 08:00 WIB

Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek

Loker D3 Semua Jurusan ini tersedia untuk mengisi posisi Manufacturing Apprentice dan dibuka hingga 21 April 2025 mendatang.
Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Food & Travel22 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa

Menu Mie Leor bahkan banyak dijual di bulan puasa sebagai makanan takjil.
Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa. Foto: IG/@TeniSondari
Science22 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Februari 2025, Sedia Payung Saat Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025. | Foto: Pixabay
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)