SUKABUMIUPDATE.com - Tanggung jawab orang tua terhadap anak tidak hanya membesarkannya, tapi membentuk karakternya agar mampu menghadapi dunia ketika ia dewasa. Salah satu karakter yang dibutuhkan anak adalah “tahan banting”.
“Ketahanan yang dimaksud mengacu pada kemampuan anak dalam mengatasi dan bangkit dari kesulitan, frustrasi, dan masalah yang mereka hadapi secara rutin,” kata Michael Grose, pendiri sirus web Parenting Ideas sekaligus pakar ketahanan anak asal Australia. Sudahkah Anda mendidik anak untuk menjadi tahan banting?
Michael Grose mengatakan, membantuk ketahanan dalam diri seorang anak harus dilakukan sebagai bagian dari “tugas kelompok” keluarga, terutama orang tua. “Ini tidak hanya tentang anak secara individu, tetapi juga tentang membangun (ketahanan) dalam keluarga,” kata Michael Grose. Sebab, anak yang tangguh mencerminkan keluarga yang tangguh pula.
Secara alami anak akan selalu memandang keluarga mereka, meniru perilaku orang tua, sehingga bagaimana cara orang dewasa di sekitar anak mengatasi masalah dan rintangan yang mereka hadapi sehari-hari memainkan peranan yang sangat penting terhadap bagaimana anak mengatasi masalahnya sendiri.
Anak-anak pasti mengalami problema dalam hidup mereka, yang terkadang terlihat seperti hal sepele bagi orang dewasa. “Kekecewaan-kekecewaan kecil yang dialami anak –seperti tidak diundang ke pesta ulang tahun temannya, tidak dimasukkan dalam tim inti olahraga, hingga tidak berhasil menyelesaikan proyek sekolah—membantu mereka belajar menghadapi masalah dan rasa frustrasi,” urai Michael Grose.
Dengan terbiasa menghadapi masalah dalam hidupnya, anak akan menjadi lebih tangguh dan tahan banting saat diterpa problema hidup. “Mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam proses pertumbuhan anak seperti konflik dengan saudara kandung atau bahkan merasakan kegagalan bisa membangun kekuatan psikologis yang akan membantu mereka ketika mereka menghadapi tantangan besar setelah dewasa,” simpul Michael Grose.
Sumber: Tempo