SUKABUMIUPDATE.com - Setelah bisa merangkak bayi mulai bereksplorasi dengan ruangan dan benda-benda di sekitar. Mereka bisa berpindah sesuka hati, merangkak di lantai hingga tanah, menyentuh benda apa pun yang dilihat kemudian dimasukkan ke dalam mulut sehingga sulit menjaga kebersihan mereka.
Di balik kerepotan mengejar dan membersihkan tubuh bayi yang mulai merangkak, ketahuilah fase ini merupakan tahap penting dari pertumbuhan bayi dan menyimpan banyak manfaat.
“Merangkak membantu menguatkan tangan, lengan, lutut, dan pundak karena bayi harus secara konstan mengaktifkan otot-otot di bagian tubuh itu untuk menopang berat badan mereka,” kata Felice Sklamberg, terapis tumbuh kembang anak dari Sekolah Kedokteran Universitas New York, AS.
Selain itu, merangkak juga fase di mana anak belajar tentang keseimbangan, koordinasi gerak mata dan tangan, serta pemahaman spasial. Bersama dengan penguatan otot-otot tubuh, mekanisme merangkak menstimulasi berbagai area berbeda dalam otak yang penting untuk proses belajar anak di masa depan.
Ketika anak mulai merangkak, gerakan berulang pada merangkak membantu merapikan sel-sel saraf yang membuat otak mampu mengontrol proses kognitif seperti perbandingan, konsentrasi, dan ingatan. Tidak hanya itu, bayi juga mulai belajar memutuskan ke arah mana mereka akan bergerak, mempelajari dimensi ruang dan jarak, serta belajar memercayai intuisi. Kemampuan koordinasi gerak tangan dan mata juga kelak membantu mereka dalam belajar menulis, membaca, dan kegiatan olahraga.
“Anak-anak yang melewati fase merangkak akan melalui kesulitan ketika harus menceburkan diri ke kolam, memanjat, mengambil benda yang jatuh, atau bangun dari lantai ketika di usia lebih besar,” urai Sklamberg.
Sumber: Tempo