SUKABUMIUPDATE.com - Banyak hal positif yang bisa ditanamkan pada anak sejak dini, termasuk jiwa wiraswasta. Psikolog Rosdiana Setyaningrum berbagi kiat mengenai cara menumbuhkan jiwa entrepreneurship sejak dini.
“Orang tua sebaiknya memahami bahwa enterpreneurship untuk anak bukan sekadar kemampuan menjual barang atau membangun bisnis, tapi juga kecerdasan emosional yang dapat membentuk karakter si kecil, seperti rasa percaya diri, keterampilan bersosialisasi, rasa tanggung jawab, dan keinginan untuk selalu berkembang,†kata dia dalam siaran pers dari Carousell: Kidpreneurs.
Menumbuhkan jiwa enterpreneurship kepada anak juga dapat memberikan sebuah hubungan yang mandiri, sehingga anak tidak akan menjadi sosok yang pemalu dan manja. Berikut adalah beberapa kiat dari Rosdiana untuk menanamkan jiwa wirausaha kepada anak:
1. Ajarkan bahwa semua barang memiliki harga
Terkadang anak sulit menghargai apa yang mereka miliki hanya karena tidak mengerti nilai dari barang tersebut atau asal uang yang digunakan untuk membeli barang-barang yang mereka inginkan. Namun ketika si kecil belajar bahwa ada harga dari semua barang yang mereka miliki, mereka akan lebih menghargai semua hal.
2. Anak perlu berusaha dalam mendapatkan yang mereka inginkan
Beri kesadaran bahwa orang tua harus bekerja keras untuk mencukupi setiap kebutuhan mereka. Sebab itu, didik si kecil untuk memahami proses mendapatkan uang dengan cara melakukan pekerjaan kecil dan belajar menabung.
3. Berikan pemahaman akan kebutuhan
Ajarkan anak untuk memahami arti prioritas dan kegunaan sebuah barang. Hal ini akan mempermudah si kecil untuk memahami kata “tidak†ketika orang tua mengatakannya.
4. Ajak berbagi
Jika selama ini si kecil selalu berada dalam posisi menerima, terkadang mereka lupa bahwa ada orang lain yang lebih membutuhkan. Berikan kesempatan agar anak dapat belajar berbagi dengan mereka yang kurang beruntung.
Hal lain yang perlu dicoba adalah mendorong mereka untuk menjual barang-barang yang tidak lagi terpakai. Ini bisa menjadi latihan yang baik bagi anak untuk memahami nilai barang, uang, dan usaha. Mereka juga dapat belajar untuk merawat barang agar tetap berharga bagi orang lain.
Sumber: Tempo