SUKABUMIUPDATE.com - Anak-anak kerap menolak diajak tidur siang atau tidur lebih awal di malam hari. Mereka lebih tertarik bermain, menonton, atau melakukan aktivitas lain yang sedang disukai. Padahal bagaimana ritme tubuh sehari-hari sangat mempengaruhi stamina anak.
Anak yang terbiasa tidur siang misalnya, jika sekali waktu tidak tidur siang maka jam biologisnya akan berubah. Lantaran tidak tidur siang, dia akan terlelap di sore hari lalu terbangun di tengah malam dan tak bisa tidur lagi. Akibatnya, pada pagi hari anak sudah lelah dan malas-malasan berangkat ke sekolah karena sudah terlalu lama terjaga.
Anak yang tidak memiliki ritme tubuh yang jelas alias mengikuti kehendak anak, tidur hanya saat terasa lelah, akan mempengaruhi kemampuan belajarnya. Musababnya, kurang tidur adalah biang keladi berbagai gangguan perilaku anak, yang secara tidak langsung memengaruhi prestasi di sekolah.
Anak-anak usia prasekolah hingga sekolah dasar mestinya tidur sekitar 10-12 jam sehari. Kurang tidur satu jam saja pada anak berusia 3 tahun atau kurang akan menyebabkan masalah perilaku dan kognitif dalam jangka panjang, yang mengganggu kehidupan mereka di sekolah.
“Orang tua perlu memberi perhatian lebih terhadap waktu tidur anak seperti halnya memperhatikan nutrisi dan isu kesehatan lain,†kata dr. Judith Owens, MD, MPH, dokter spesialis anak yang juga Direktur Pusat Pediatri dan Gangguan Tidur Rumah Sakit Anak Boston, Amerika Serikat.
Sumber: Tempo