SUKABUMIUPDATE.com - Terkadang anak meluapkan perasaannya dengan marah. Jika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginannnya balita seringkali marah. Rasa lelah, kantuk dan bosan dapat memicu anak marah. Â
Tugas orang tua untuk membimbing anak dalam mengatasi rasa marahnya. Berikut 4 cara membantu anak mengatasi rasa marah yang dilansir dari laman Youngparents:
1. Saat pulang dari sekolah, anak seringkali marah saat Anda memintanya untuk segera melakukan pekerjaan rumahnya. Sebagai orang tua, Anda wajib memberikan anak waktu untuk bersantai sejenak sepulang sekolah. Berikan waktu sekitar 30 menit untuk mengganti pakaian sekolahnya, bersenang-senang dan bermain sebentar. Dibandingkan saat balita, anak usia sekolah sudah bisa diajak berdiskusi dan beragumentasi. Orang tua dapat menegosiasikan durasi beristirahatnya sebelum mengerjakan pekerjaan rumahnya.
2. Saat temannya berada di rumah Anda untuk bermain, mereka mulai bertengkar. Sebelum bertambah parah, jelaskan dengan tegas bahwa tingkah laku buruk tidak dapat diterima membuat temannya tidak senang. Tegaskan bahwa jika dia terus bertindak seperti ini maka temannya tidak ingin bermain dengannya lagi dan ia tidak punya teman untuk bermain. Anak usia sekolah sudah menyadari perilakunya mempunyai dampak. Perilakunya mempengaruhi orang lain, semakin dia akan berpikir dua kali sebelum ia marah kepada teman-temannya.
3. Saat belajar musik, anak marah karena ia tidak bisa mengerjakan dengan baik latihan musik yang diberikan oleh gurunya. Sebagai orang tua, Anda harus menenangkannya, yakinkan bahwa dia akan bisa menyelesaikan tugasnya. Mintalah ia untuk berlatih selama 10 menit, kemudian berhenti selama 30 menit, kemudian berlatih untuk 10 menit lagi, dan seterusnya. Beri dia semangat sampai dia merasa ada kemajuan. Hal ini merupakan pembelajarannya untuk bertanggung jawab atas tindakannya sendiri, dan dapat menanganinya dengan efektif.
4. Ketika saudaranya memilih Youtube yang akan ditonton, anak marah karena dia menginginkan tontonan youtube yang lain. Â Maka orang tua jangan mengubah pilihan youtube sesuai keinginannya meskipun saudaranya tak keberatan agar tidak bertengkar. Tetap pada pilihan pertama dan jelaskan bahwa setiap orang di keluarga memiliki kesempatan untuk memilih. Ingatkan dia bahwa ia tak boleh marah seperti itu jika tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Anak perlu memahami bahwa setiap orang memiliki kebutuha dan minatnya sendiri. Ia tak boleh hanya memikirkan dirinya sendiri. Secara konsisten beri pengertian agar ia juga memikirkan orang lain.
 Sumber: Tempo