SUKABUMIUPDATE.com - Cristiano Ronaldo melempar ban kapten yang melingkari lengannya ke tanah dengan frustasi setelah Portugal tersingkir dari Euro 2020. Juara bertahan dikalahkan Belgia dengan skor 1-0 pada pertandingan babak 16 besar yang berlangsung di Sevilla, Minggu waktu setempat atau Senin dinihari WIB, 28 Juni 2021.
Thorgan Hazard mencetak gol kemenangan sesaat sebelum turun minum. Portugal berusaha mencetak gol untuk bisa menyamakan kedudukan, tetapi mereka tidak berhasil hingga pertandingan berakhir. Ronaldo telah mencetak lima gol dalam tiga laga babak penyisihan grup. Namun, penyerang Juventus itu tidak mampu menambah gol di babak 16 besar.
Pemain berusia 36 tahun tersebut mempunyai peluang mencetak gol lewat tendangan bebas yang keras pada babak pertama, tetapi digagalkan Thibout Courtois. Timnas Portugal menyia-nyiakan beberapa peluang melalui Raphael Guerreiro yang gagal mencetak gol setelah tendangannya membentur tiang di akhir pertandingan.
Ronaldo terlihat frustasi saat wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir. Ia kemudian melemparkan ban kapten ke bawah sebelum menendangnya. Pemain lain terpaksa mengambilnya dari lapangan saat bintang Juventus itu berjalan dengan susah payah menuju terowongan.
Pelatih Portugal, Fernando Santos mengatakan: "Ada pemain yang menangis di ruang ganti. Mereka memberikan segalanya. Belgia memiliki enam tembakan, kami memiliki 29. Sungguh, saya tidak punya banyak kata." "Kami percaya jika kami memenangkan laga ini, kami akan memenangkan laga berikutnya. Mereka mencetak gol, kami tidak. Ini sepak bola."
"Para pemain memberikan segalanya. Mereka lelah, tetapi menemukan energi. Saya memilih Palhinha untuk mencoba menyegarkan tim. Begitu juga dengan Dalot atas Semedo, yang sangat bagus dalam latihan."
Ronaldo telah menyamai rekor gol internasional yang dipegang oleh Ali Deai dari Iran menyusul upayanya di Euro, tetapi itu sepertinya tidak akan banyak menghibur. Perhatian sekarang akan beralih ke Cristiano Ronaldo, setelah Portugal tersingkir di Euro 2020. Masa depannya di Juventus yang masih jauh dari pasti.
Sementara di pertandingan lain, bek Timnas Belanda Matthijs de Ligt mengaku bahwa ia merasa timnya tersingkir dari Euro 2020 gara-gara dirinya. Matthijs De Ligt terkena kartu merah saat Belanda kalah 0-2 dari Republik Cek dalam laga 16 besar di Puskas Arena, Budhapest, Senin dinihari WIB.
De Ligt diganjar kartu merah oleh wasit Sergei Karasev setelah kedapatan melakukan pelanggaran handball dalam situasi serangan balik Cek. Setelah kehilangan De Ligt, permainan Belanda sulit berkembang yang hanya dengan 10 pemain. Tomas Holes serta Patrik Schick mampu memanfaatkannya demi membawa Ceko menang 2-0.
"Tentu saja rasanya sangat buruk. Kami pada dasarnya kalah karena saya," kata De Ligt kepada NOS TV selepas laga dikutip dari laman resmi UEFA. "Jika dipikir-pikir, saya seharusnya tidak membiarkan bola memantul sebelumnya," ujarnya menambahkan.
Menurut De Ligt, Belanda sepertinya bisa mengendalikan keadaan di babak pertama dengan banyak peluang, tetapi pada akhirnya kartu merah yang diterimanya mengubah keadaan. "Saya pikir kami bisa mengendalikan pertandingan. Ada beberapa peluang, terutama di babak pertama, saya pikir mereka tidak banyak menciptakan peluang juga," katanya.
"Tapi, tentu saja kartu merah itu membuat segalanya berbeda," tutup De Ligt. Kekalahan ini membuat Timnas Belanda yang sempat diunggulkan karena menjadi satu dari tiga tim yang menyapu bersih kemenangan di fase penyisihan grup Euro 2020 harus pulang lebih awal.
Sumber: Tempo