SUKABUMIUPDATE.com - Ada pemandangan luar biasa di arena Euro 2020 pada Sabtu ketika Prancis ditahan Hungaria 1-1. Sekitar 65.000 orang memadati Puskas Arena, Budapest, Rumania, tanpa protokol kesehatan dengan cara menjaga jarak juga atau mengenakan masker.
Kerumunan penonton seperti itu, yang sebagian besar berasal dari Hungaria, adalah yang pertama yang terlihat di arena sepak bola internasional sejak Pandemi Covid-19. Apa yang sebenarnya terjadi?
Asosiasi Sepak Bola Hungaria telah memutuskan untuk membebaskan penonton memenuhi stadion nasional mereka untuk empat pertandingan Euro 2020. Kebijakan itu diambil seiring tingginya pencapaian program vaksinasi pemerintah mereka.
Otoritas kesehatan Hungaria memperkirakan bahwa 5,3 juta dari total populasi 9,8 juta telah divaksinasi hingga 11 Juni, yang merupakan hari pembukaan Euro 2020.
Perdana Menteri Viktor Orban mengabaikan saran dari Uni Eropa dan tetap memilih untuk menggunakan vaksin dari Rusia dan Cina demi mempercepat pelonggaran lockdown nasional.
Cepatnya pelaksanaan putusan vaksinasi itu pemerintah dan otoritas sepak bola setempat mengizinkan para penggemar memadati Puskas Arena tanpa harus mengenakan masker.
Pemandangan di stadion itu membuat banyak netizen bertanya-tanya. "Tidak dapat dipercaya kepadatan kerumunan yang terjadi di Hungaria hari ini. Apakah Hungaria lolos dari Covid?" cuit akun @LesterBPerson.
"Vamoos Hungaria, kawan, penonton membuat saya merinding. Saya sangat merindukan perasaan ini," kata @JohannesATM.
"Tuhanku mendengar penonton setelah gol Hungaria, luar biasa..," kicau @EmilyMarrocco_.
Hungaria berhasil meraih hasil 1-1 atas Prancis. Mereka unggul lebih dahulu lewat gol Attila Fiola. Prancis kemudian membalas lewat gol Antoine Griezmann.
Pemain Prancis, Antoine Griezmann, menyebut kehadiran penonton dengan kapasitas penuh membuat mereka tertekan. Mereka baru pertama kali mengalami riuhnya stadion lagi di tengah pandemi.
"Sungguh pertandingan yang berat dengan ada penonton (di dalam stadion). Kami sudah kehilangan kebiasaan tampil di stadion penuh penonton. Kami tak bisa mendengar suara kami sendiri," kata dia.
"Lapangan ini kering, panas dan berat, tapi kami sudah tahu itu sebelum awal pertandingan ini. Kami terjebak, kami tak bisa mengonversi peluang-peluang kami dan kami mendapatkan akibatnya."
Pelatih Prancis Didier Deschamps menyebut tim lawan seperti memiliki tenaga ekstra. "Jelas bermain di depan penggemar mereka dan dukungan itu memberi mereka kekuatan."
Sumber: Tempo