SUKABUMIUPDATE.com - Zinedine Zidane menulis surat terbuka kepada fans Real Madrid yang diterbitkan surat kabar terkemuka di Spanyol. Mantan bintang Prancis yang dua kali melatih Real Madrid itu menuliskan semua perasaannya dan alasan di balik keputusan mengundurkan diri dari kursi manajer dan kepala pelatih Real Madrid.
"Pendukung Real Madrid yang terkasih, selama lebih 20 tahun, terhitung sejak hari pertama saya menjadi pemain dan tiba di Madrid sambil mengenakan kostum putih, kalian telah menunjukan cinta yang sangat luar biasa. Saya merasa ada sesuatu yang istimewa di antara kita," ungkap Zidane dalam suratnya yang dikutip dari Russia Today.
Ia merasa bangga telah mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemain dan pelatih di klub yang selama ini ia idolakan.
"Tapi di atas segalanya, saya hanya penggemar Real Madrid. Untuk semua alasan ini saya menuliskan surat untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kalian semua dan menjelaskan keputusan saya meninggalkan posisi pelatih," kata Zidane.
Zidane telah dua kali melatih Real Madrid, pertama pada 2016-2018 yang dibarengi banyak trofi, rekor tiga gelar Liga Champions berurutan, Piala Dunia Antarklub, Piala Super UEFA dua kali, satu gelar La Liga dan Piala Super Spanyol.
Kedua, pada 2019-2021, musim pertamanya ditandai dengan dua gelar yakni La Liga dan Piala Super. Namun, di musim 2020-2021, Zidane bersama Real Madrid berakhir tanpa gelar dan menelan kegagalan kedua berurutan di Liga Champions.
Baca Juga :
Ia beralasan, timnya kini butuh pendekatan baru untuk dapat mempertahankan klub di level tertinggi Spanyol dan Eropa.
"Saat ini, segalanya telah berbeda. Saya pergi karena merasa klub tidak lagi memiliki kepercayaan kepada saya. Padahal saya membutuhkan kepercayaan atau dukungan untuk membangun sesuatu dalam jangka menengah atau panjang. Saya memahami sepakbola dan saya tahu tuntutan klub sekelas Real Madrid. Saya tahu ketika tidak menang, saya harus hengkang," paparnya.
Zidane merasa, segala sesuatu yang ia bangun bersama timnya beberapa tahun terakhir, kini berakhir sia-sia dan tak dianggap oleh klub, seolah-olah semuanya terlupakan.
"Saya adalah pemenang yang lahir secara alami. Saya datang untuk memenangkan trofi, ada berbagai rintangan untuk melalui itu semua. Namun, itulah dinamika klub," kata Zidane.
Tahun 2019, Zidane sempat bertahan karena satu hal, presiden Real Madrid, Florentino Perez dan para penggemar memintanya untuk tidak hengkang.
Zidane merasa berhutang pada Perez karena telah menjadikannya pemain termahal di dunia pada tahun 2001 silam, ketika diboyong dari Juventus ke Santiago Bernabeu.
Namun, Zidane kerap disakiti oleh berbagai rumor yang mengatakan bahwa dirinya akan dipecat setelah kekalahan. Ia beberapa kali menyelidiki rumor itu, yang ternyata pesan yang dibocorkan manajemen Real Madrid ke media.
Menurut Zidane, semua itu berdampak negatif pada klub, skuad dan menciptakan keraguan dan kesalahpahaman.
"Saya tidak mendapatkan rasa hormat dari klub. Memang hubungan saya dengan klub dan presiden selama beberapa bulan terakhir sedikit berbeda. Saya sebetulnya tidak meminta hak istimewa tentu saja tidak. Untungnya saya memiliki anak-anak yang luar biasa, yang bersama saya sampai mati. Ketika keadaan berubah menjadi buruk, mereka menyelamatkan saya dengan kemenangan luar biasa, karena mereka percaya pada saya dan tahu saya percaya pada mereka," ungkap Zidane.
Meski dengan banyaknya prestasi yang ia torehkan untuk Real Madrid, ia merasa semua itu tak akan terwujud tanpa bantuan kerja tim yang baik antara dirinya dengan semua orang termasuk para pemain, pelatih, staf pelatih, karyawan dan fans sehingga memberikan kekuatan dan kepercayaan diri saat mereka bekerja.
"Saya dapat meyakinkan siapapun bahwa kami telah memberikan seratus persen kepada klub," tegas Zidane.
Zidane bersumpah akan tetap menjadi penggemar Real Madrid. Di satu sisi, ia juga menyesal berbicara kepada penggemar tentang hal ini.
Surat ini memiliki dampak seperti 'gelombang kejut' ke sekujur Spanyol dan dunia sepakbola. Fans Real Madrid kini menunggu respon Florentino Perez.
Striker Real Madrid, Karim Benzema lebih dulu menanggapi kepergian Zidane. Ia sangat menyesali kepergian pelatihnya itu.
"Zidane pelatih hebat. Sebagai manusia, dia sempurna. Saya kecewa dia pergi, tapi hidup harus terus berjalan," kata Benzema.