SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah kampanye online muncul di Prancis dan Inggris untuk menjadikan N'Golo Kante sebagai penerima Ballon d'Or tahun 2021. Pemain asal Prancis itu dianggap layak mendapatkannya, karena semua orang membicarakan sepak terjangnya setelah Chelsea mengalahkan Manchester City 1-0 di final Liga Champions 2021.
Statistik pertandingan menunjukan Kante menjadi pemain yang memenangkan tujuh kali duel udara terbanyak dibandingkan pemain lain. Padahal, Kante merupakan pemain terpendek di laga final itu, dengan tinggi badan hanya 168 cm.
Selain itu, ia melakukan tiga tekel bersih, melakukan akurasi operan 81,8 persen di lapangan lawan dan memenangkan lebih banyak duel darat. Ia menjadi satu-satunya pemain Chelsea yang memenangkan penguasaan bola lebih banyak daripada kehilangan bola.
Ia tidak menggiring bola melewati pemain lawan, tapi melakukan sepuluh kali pemulihan bola. Sedangkan rekan setimnya Olivier Giroud mengatakan, Kante berhasil memulihkan sekira 50 bola selama pertandingan tersebut.
Baca Juga :
"Kante hebat, dia melukai Manchester City, saya tidak tahu harus berkata apa, mungkin yang bisa saya katakan adalah orang ini luar biasa, berlari ke mana-mana, membuat perbedaan, mengisi celah dan 'mengoleksi' bola," kata Giroud.
Menurut Giroud, Kante membuat Chelsea seolah bermain dengan 12 orang. Itu terlihat sejak laga babak 16 besar melawan Atletico Madrid dan leg kedua semifinal ketika melawan Real Madrid.
Salah satu kampanye online menyebutkan, Kante layak menerima Ballon d'Or, guna mematahkan hegemoni generasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Rendah hati dan tak banyak ulah di dalam dan luar lapangan, membuat Kante dengan cepat menyita perhatian. RMC Sports misalnya, cukup dua kata untuk 'mendeskripsikan' Kante, yakni 'luar biasa'.
Kante mengatakan, meskipun ia menjadi 'Man Of The Match' dalam pertandingan final itu, namun hal tersebut bukanlah hal yang menjadi prioritas utamanya.
"Yang utama adalah bekerja sebaik mungkin dengan tim, karena kami telah berjuang keras untuk mencapai final," ungkapnya. "Euro akan segera tiba. Saya akan bergabung dengan timnas Prancis dan berharap memenangkannya," tambahnya.
Pengamat sepakbola dan juga mantan pemain belakang Liverpool, Jamie Carragher, punya klaim berani namun valid tentang sepak terjang Kante.
"Sebelum final Liga Champions, kami berkumpul dan membicarakan Kante. Kami yakin Manchester City bisa mengatasinya atau City merasa lebih kuat sehingga tak perlu mengatasinya," kata Carragher kepada CBS Sports.
Namun, masih menurut Carragher, Kante adalah satu-satunya pemain yang membuat pusing Manchester City. "Ia merebut bola, mengontrolnya dan mengalirkannya ke depan," ujar Carragher.
Carragher masih ingat bagaimana Kante datang ke Liga inggris untuk bermain bersama Leicester pada musim 2015–2016 dan The Fox (julukan Leicester) yang awalnya tak diperhitungkan, menjadi juara Liga Inggris di musim tersebut.
Setelah itu, Kante datang ke Chelsea dan The Blues (julukan Chelsea) juga berhasil juara Liga Inggris musim 2016–17.
"Dia memenangkan Piala FA dan Piala Dunia bersama Prancis tahun 2018. Kini dia memenangkan Liga Champions. Kelak ketika pensiun, orang ini (Kante, red) akan menjadi salah satu pemain lini tengah terhebat yang pernah dilihat sepanjang sejarah Liga Inggris," imbuhnya.
Bahkan, banyak yang meramalkan Prancis akan berhasil naik podium Euro 2020, dengan Kante sebagai pemain terpentingnya. Jika itu terjadi, Kante benar-benar layak memenangkan Ballon d'Or.
Dalam satu momen yang tertangkap kamera usai final Liga Champions, ketika semua orang melampiaskan kegembiraan dan berpesta, Kante berlari ke arah sang ibu untuk menumpahkan seluruh rasa kebahagiaannya hingga meneteskan air mata.