SUKABUMIUPDATE.com - Manajer sekaligus Pelatih Liverpool Jurgen Klopp menegaskan, tetap menentang wacana Liga Super Eropa meski pihak klub Liverpool dikabarkan akan bergabung dengan kompetisi sempalan itu.
"Bagi saya, Liga Champions adalah Liga Super Eropa sesungguhnya. Di Liga Champions, Anda tidak pernah tahu akan bermain melawan tim yang sama setiap tahun, sangat dinamis" kata Klopp.
Baca Juga :
Tahun 2019 silam, saat kali pertama gagasan Liga Super Eropa dikemukakan, Klopp pernah mengatakan dan berharap agar Liga Super Eropa tidak akan pernah terjadi. Saat itu, Klopp menjadi pelatih yang terus mengkritik wacana Liga Super Eropa.
"Sikap saya tidak berubah," tegas Klopp.
Menurut Klopp, secara ekonomi perubahan memang penting. Namun kata Klopp, bagaimana mungkin Liverpool harus menghadapi Real Madrid sepuluh tahun berturut-turut.
"Siapa yang mau melihat pertandingan itu setiap tahun," ucapnya.
Klopp tidak ingin berbicara lebih banyak tentang Liga Super Eropa, karena ia merasa bukan bagian dari proses penyempalan itu.
Ia lebih suka melihat nasib Liga Super Eropa kedepannya, sambil berharap para pemain juga memperlihatkan sikap.
Dilansir dari Sky Sports, menanggapi pernyataan Klopp, mantan pemain Manchester United, Gary Neville mengatakan, pelatih Liverpool tersebut memperlihatkan sikap yang tepat dan tenang.
"Karena itu memang harus dia lakukan sebagai pelatih," kata Neville.
Namun, masih menurut Neville, pernyataan Klopp sangat beresiko karena menghancurkan pemilik klubnya di televisi nasional.
Sky Sports memberitakan, fans Liverpool marah atas keputusan manajemen The Reds (sebutan Liverpool) untuk bergabung dengan Liga Super Eropa.
Sebuah spanduk bertuliskan "Fans LFC menentang Liga Super Eropa" membentang di luar Stadion Anfield.
Spanduk lainnya bertuliskan, 'Shame on You' dan 'RIP 1892-2021' telah cukup menjadi bukti kemarahan seluruh fans sepakbola di seluruh dunia.