SUKABUMIUPDATE.com - UEFA akan mendepak sejumlah klub besar Eropa yakni Chelsea, Real Madrid dan Manchester City, dari semifinal Liga Champions karena keterlibatan mereka (klub) bergabung dengan Liga Super Eropa.
Dilansir dari laman dr.dk, Jesper Moller, Ketua Asosiasi Sepakbola Denmark mengatakan, pertemuan komite eksekutif UEFA akan diadakan, menyusul adanya usulan agar ketiga klub tersebut dikeluarkan dari sisa laga Liga Champions.
Manchester City dijadwalkan akan menghadapi Paris Saint Germain di semifinal Liga Champions pekan depan. Sedangkan Chelsea akan bertemu dengan Real Madrid.
"Saya pikir, kami yang mencintai sepakbola sudah merasa cukup dengan semua ini. Kini, 'garis harus ditarik di atas pasir' dan kami akan mencari tahu ke mana klub akan pergi," kata Moller.
Menurut Moller, UEFA berhutang pada para penggemar dan semua yang mencintai sepakbola.
Baca Juga :
Moler menambahkan, Aleksander Ceferin, presiden UEFA, telah berjanji akan memberikan sanksi terhadap 12 tim yang memisahkan diri dan membentuk Liga Super Eropa.
"Saya yakin hukuman itu akan dijatuhkan akhir pekan ini," ujarnya.
Apa yang terjadi jika UEFA benar-benar mengeluarkan empat klub itu dari semifinal Liga Champions musim ini?
Mengutip dari Russia Today, ada dua kemungkinan, pertama Paris Saint Germain akan dianugerahi trofi tanpa harus berlaga. Kedua, Bayern Munchen, Porto dan Borussia Dortmund akan dipulihkan dari kekalahan.
Artinya, tiga klub yang tersingkir akan dinyatakan lolos ke semifinal Liga Champions dan diundi lagi.
Sejauh ini, Bayern Munchen, Borussia Dortmund dan Porto belum memberikan pernyataan sama sekali tentang Liga Super Eropa.
UEFA menegaskan, pemain yang ambil bagian dalam Liga Super Eropa akan dilarang bermain di berbagai turnamen internasional, seperti Euro 2021 yang akan digelar pada musim panas tahun ini.
Tentu saja, ancaman larangan ini membuat playmaker Inter Milan, Christian Eriksen dan penyerang Barcelona, Martin Braithwaite dalam bahaya.
Moller menuturkan, UEFA telah menghubungi kedua pemain tersebut untuk menghindari Liga Super Eropa. Caranya, mengundurkan diri atau mengakhiri kontrak dengan klub masing-masing.
"Saya percaya, kontrak otomatis berakhir ketika klub-klub memilih keluar dari turnamen UEFA. Setelah itu, para pemain bebas dan dapat memilih bermain di klub yang menjadi bagian solidaritas dalam sistem piramida kami," tutur Moller.