SUKABUMIUPDATE.com - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum mengeluarkan rekomendasi penyelenggaraan kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2019. Ketua BOPI Richard Sam Bera dalam siaran persnya mengatakan PT Liga Indonesia Baru selaku operator liga belum menuntaskan syarat administrasi.
Hasil rapat pleno BOPI, Rabu, 19 Juni 2019, tim verifkasi menemukan masalah penyelesaian gaji pemain yang belum tuntas menjadi perhatian utama. "Jadi BOPI belum bisa mengeluarkan rekomendasi," ucap Richard.
Sehari sebelumnya, pada Selasa, 18 Juni 2019, BOPI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menggelar pertemuan. Hasilnya, PT LIB berkomitmen menyelesaikan syarat administrasi dan masalah utang-piutang yang belum dipenuhi oleh lima klub. Mereka adalah Persewar Waropen, Aceh United, PSPS Riau, Blitar United, dan Sriwijaya FC.
BOPI memberi tenggat waktu penyelesaian hingga Rabu, 19 Juni 2019. Namun hingga batas waktu yang diberikan masih ada persoalan yang belum tuntas. Salah satu yang menjadi kendala tertundanya rekomendasi BOPI ialah masalah gaji pemain yang belum dibayar klub. Padahal kompetisi Liga 2 Indonesia akan dimulai pada pekan ini.
LIB merupakan operator untuk Liga 1 dan Liga 2 Indonesia. Sebagai liga profesional, kedua kasta sepak bola nasional itu mesti mendapat rekomendasi BOPI untuk memulai kompetisi.
Operator bersama klub mesti memenuhi sejumlah persyaratan agar rekomendasi bisa dikantongi. Aspek terpenting yang harus dipenuhi ialah legalitas, finansial, dan sumber daya manusia klub. Persoalan tunggakan gaji pemain kerap menjadi masalah yang menimpa klub-klub di Indonesia sebelum musim baru bergulir.
Liga 2 Indonesia dijadwalkan bergulir pada Sabtu, 22 Juni 2019. Laga antara Persik Kediri melawan PSBS Biak Numfor akan jadi pembuka kompetisi. Total ada 23 klub yang dibagi menjadi dua grup pada Liga 2 Indonesia musim ini. Sebanyak 11 klub berada di wilayah timur dan 12 klub masuk ke wilayah barat.
Manajer Kompetisi PT Liga Indonesia Baru Asep Saputra menyatakan akan berupaya memenuhi persyaratan yang diminta BOPI. "Kami masih extra effort penuhi beberapa catatan kekurangan dari BOPI," kata Asep.
SUMBER: TEMPO.CO