SUKABUMIUPDATE.com - Publik sepak bola khususnya negara Spanyol kembali harus berduka karena meninggalnya Jose Antonio Reyes, Sabtu, 1 Juni 2019. Pemain itu tewas dalam usia 35 tahun karena kecelakaan mobil di Utreta, Spanyol.
Kabar duka tersebut juga di umumkan langsung oleh akun media sosial resmi Sevilla FC. “Kami harus mengumumkan bahwa eks bintang kami, Jose Antonio Reyes, meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Beristirahatlah dalam damai,” tulis akun Twitter klub La Liga Spanyol tersebut.
Siapakah Jose Antonio Reyes? Berikut kilasan kariernya:
Lahir dengan nama lengkap Jose Antonio Reyes Calderon, pemain kelahiran Utrera, Spanyol ini telah memprlihatkan bakat olah bolanya sejak usia 10 tahun. Bahkan pada usia tersebut, bakatnya mampu memikat beberapa klub besar Spanyol dan Sevilla menjadi yang beruntung untuk mendapat tanda tangannya, meski Reyes saat itu masih berusia 16 tahun.
Saat berhasil kembali ke kasta teratas Liga Spanyol musim 2001/02 lalu, Reyes menjelma sebagai pemain penting untuk Sevilla dan membawa timnya bertahan di La Liga musim depan dengan finish di peringkat kedelapan.
Empat tahun berada di Spanyol, sejumlah tim elite Eropa mulai mencium bakat Reyes. Meski Sevilla ingin mempertahankannya, namun Arsenal datang dengan sejuta rayuan dan berhasil membujuk Reyes hengkang ke Emirates.
Sayangnya Reyes sempat gagal beradaptasi di awal-awal kiprahnya di Inggris, bahkan gol pertamanya dicetak ke gawang sendiri alias gol bunuh diri ketika Arsenal berhadapan dengan Middlesbrough di Piala Liga.
Sontak hasil tersebut langsung menjadi sorotan media Inggris yang dikenal kejam, terlebih status Reyes yang diboyong Arsenal sebagai pembelian termahal saat itu.
Namun pelan tapi pasti, dirinya menunjukkan kualitas jika ia memang layak dibayar mahal. Reyes pun ikut andil saat Arsenal menjuarai Liga Primer Inggris musim 2003/04 dengan status The Invincibles, alias tak terkalahkan sepanjang musim.
Selama tiga musim membela Arsenal, dirinya berhasil meraih gelar FA Cup, FA Community Shield, dan runner-up Liga Champions musim 2005–06.
Sempat tak betah dan rindu kampung halaman, membuat Reyes dikucilkan oleh Arsenal hingga akhirnya kubu The Gunners meminjamkan sang pemain ke Real Madrid pada 2006–07. Kariernya di Madrid tak terbilang buruk, namun manajamen El Real tak begitu menginginkan jasanya.
Ia pun memutuskan bergabung dengan Atletico Madrid, dan sukses meraih gelar UEFA Europa League musim 2009/10, dan 2011/12 serta UEFA Super Cup tahun 2010 selama empat tahun kariernya di Atletico. Jarang digunakan pada musim keempatnya di Atletico Madrid, ia pun memutuskan kembali ke klub lamanya Sevilla dan berhasil membuktikan jika dirinya masih sangat pantas diandalkan.
Empat tahun di Sevilla, pemain yang berposisi sebagai winger ini mampu mempersembahkan tiga gelar UEFA Europa League secara beruntun pada musim 2013/14, 2014/15, dan 2015/16. Dirinya pun menjadi salah satu pemain tersukses di Piala Europa dengan raihan lima gelar.
Saat memperkuat Sevilla, Reyes pernah merasakan magis kandang klub sepak bola Indonesia, Persib Bandung. Kejadiannyapada 22 Mei 2014. Saat itu, Reyes ikut dalam rombongan tur pramusim Sevilla ke kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Sevilla melakoni uji coba melawan Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Pertandingan yang ditonton banyaknya penggemar sepak bola ini berakhir dengan skor 4-0 untuk Sevilla. Gol Sevilla dikemas oleh Piotr Trochowski (7'), Vicente Iborra de La Fuente (12', 90'), dan Coke (60' [P]).
Stadion Si Jalak Harupat sendiri merupakan kandang Persib Bandung di ajang Liga 1 2019 ini. Setelah pada musim sebelumnya Persib bermarkas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Kedatangan Reyes ke Indonesia pada 2014 ini ternyata merupakan yang kedua untuknya. Sebab ia mengaku pernah ke Indonesia untuk sebuah acara. "Aku sudah pernah ke sini tiga tahun lalu. Ini negara yang menyenangkan. Orangnya juga ramah-ramah. Tempat ini sangat menyenangkan untuk aku," papar Reyes di Bandung pada 2014.
Sumber: Tempo