SUKABUMIUPDATE.com - Cristiano Ronaldo mencatatkan namanya dalam sejarah Juventus pada akhir pekan lalu. Golnya ke gawang Fiorentina membuat dia menyamai raihan penyerang Juventus di era 50-an, John Charles. Dia menjadi pemain yang mencetak 10 gol dalam 14 laga di Liga Italia untuk Juventus. Sama seperti yang dicetak Charles pada musim 1957-1958.
Untuk pemain yang mencetak 451 gol dalam 438 laga ketika masih bermain di Real Madrid dan pencetak gol terbanyak di Liga Champions sepanjang masa, hal itu bukan sebuah kejutan. Raihan Ronaldo menunjukkan bahwa ketajamannya masih tetap sama meskipun sudah berusia 33 tahun.
Perkembangan yang menarik dari Ronaldo sejak bermain untuk Juventus musim ini adalah bagaimana dia bisa lebih berperan untuk timnya. Semasa di Real Madrid, Ronaldo dikenal sebagai pemain egois yang selalu ingin dilayani oleh rekan setimnya. Dia bahkan kerap menunjukkan ekspresi tak puas jika ada rekan setimnya mencetak gol.
Semasa di Real Madrid, Ronaldo tercatat hanya sedikit menciptakan peluang bagi rekannya. Catatan terbaiknya adalah pada dua musim awal, yaitu dengan 75 dan 65 peluang. Sementara pada dua musim terakhirnya, Ronaldo hanya membuat 31 dan 38 peluang untuk rekan setimnya di Real Madrid.
Tetapi hal itu berubah di Juventus. Di antara pemain Si Nyonya Tua, Ronaldo tercatat hanya kalah dari Miralem Pjanic dalam hal melepaskan umpan kunci. Dia tercatat telah menciptakan 25 peluang bagi rekan setimnya pada 14 laga Liga Italia. Jika performa ini terus dipertahankan, dia mungkin akan mencatatkan rekor terbaiknya sejak 2014-2015.
Dia juga tercatat telah menciptakan lima assist musim ini, tiga assist lebih banyak ketimbang pemain Juventus lainnya dan merupakan penyumbang assist terbanyak kedua di Liga Italia untuk sementara waktu.
Hal itu menunjukkan bagaimana Ronaldo bisa bermain lebih dewasa di Juventus. Dia tak selalu mengeksekusi sendiri peluang yang dia dapatkan. Perannya kini tak hanya sebagai juru gedor saja, tetapi lebih kepada bagaimana membantu tim menciptakan banyak gol serta memenangkan pertandingan.
Hal yang juga menarik adalah dia kini tampak tak terlalu kecewa ketika ditarik keluar di tengah pertandingan. Dia hampir selalu tersenyum dan menunjukkan wajah ramah kepada Pelatih Juventus Massimiliano Allegri.
Sumber: Tempo