SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan ulah negatif oknum suporter di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang sudah berulang dalam tiga bulan terakhir ini, sehingga membutuhkan perhatian khusus pihak kepolisian.
"Ini berlangsung secara berturut-turut, mulai dari bom asap, kembang api dan manajemen Sriwijaya FC harus membayar dendanya. Kejadian itu selalu berlangsung singkat," kata Alex Noerdin di sela memantau Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Senin.
Berdasarkan penghitungan, jumlah kursi rusak di tribun utara berjumlah 182 buah, sedangkan di tribun selatan 191 buah, sehingga total kursi yang rusak 373 buah.
Pengrusakan ratusan kursi di Stadion Gelora Jakabaring Palembang itu sempat diduga adanya aktor dibalik kejadian tersebut.
Sebelum peristiwa berlangsung, pihak kepolisian telah mendapatkan informasi intelijen jika akan ada aksi unjuk rasa dari suporter untuk memprotes manajemen klub ketika laga Sriwijaya FC pada saat pertandingan melawan Arema FC, Sabtu, 21 Juli 2018.
Karena kabar tersebut, personel dari Polresta Palembang yang pada pertandingan sebelumnya hanya menurunkan sebanyak 600 anggota, menambah pasukan menjadi 975 personel untuk mengamankan pertandingan.
Hal ini dibenarkan Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Marully Pardede. "Ada kabar, para penonton akan merangsek masuk ke lapangan sebagai bentuk unjuk rasa dan kekecewaan mereka. Bahkan, sebelum aksi pengrusakan terjadi, ada salah satu penonton yang berupaya masuk ke lapangan, namun dapat dicegah," kata Marully.
Marully mengatakan saat ini pihaknya terus memeriksa empat suporter yang ditangkap untuk mencari siapa aktor dibalik kerusuhan yang menyebabkan fasilitas untuk Asian Games tersebut mengalami kerusakan. "Nanti keterangan dari mereka akan dicari siapa dalang dibalik kejadian ini," ujar dia.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, kerusuhan dan protes terhadap manajamen seharusnya dipisahkan. "Saya tidak mau suudzon, menduga siapa aktornya, tapi yang jelas jika memang itu ada, saya minta stop. Kita fokus Asian Games," kata Alex.
Setelah kejadian ini, Panitia Penyelenggara Asian Games di Sumsel memutuskan melalukan sterilisasi seluruh venue di Kompleks Jakabaring Sport City hingga pelaksanaan Asian Games pada 18 Agustus - 2 September 2018.
Sementara itu, untuk perbaikan kursi yang rusak tersebut, Alex menjamin akan selesai selama sepekan, sehingga pada 1 Juli 2018 stadion sudah dinyatakan layak menggelar pertandingan Asian Games. "Ini tinggal diperbaiki sedikit saja, jika lepas akan dipasang lagi. Tapi yang benar-benar rusak akan diganti dengan yang baru," kata dia.
Sebelumnya, oknum suporter Sriwijaya FC yang berada di tribun Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, melempar kursi penonton ke pinggir lapangan saat pertandingan tim itu melawan Arema FC, Sabtu sore.
Aksi puluhan suporter itu terjadi sesaat setelah gol ketiga tercipta pada babak kedua oleh Arema sehingga mengubah kedudukan menjadi 0-3 bagi tim tuan rumah pada menit ke-76. Suporter yang memadati tribun utara Stadion Jakabaring itu sontak melepas kursi penonton kemudian melempar ke lapangan lintasan sintetis atletik.
Sumber: Tempo