SUKABUMIUPDATE.com - Bintang sepak bola Jerman, Mesut Ozil, mengatakan pada Minggu 22 Juli kemarin, bahwa dia tidak akan lagi bermain untuk tim nasional Jerman karena dia mendapat perlakuan "rasisme dan tidak hormat" karena akar keturunan Turki-nya.
Ozil, 29, adalah anggota kunci dari tim pemenang Piala Dunia Jerman pada tahun 2014 dan telah dipilih oleh fans sebagai pemain tim tahun ini lima kali sejak 2011. Tetapi gelandang skuad Jerman ini menghadapi rentetan kritikan di negaranya karena berfoto bersama Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Mei lalu.
Dia dan Ilkay Gundogan, seorang rekan setimnya yang juga keturunan Turki, berpose bersama Erdogan, namun mereka dicemooh oleh para penggemar Jerman dalam pertandingan pemanasan sebelum Piala Dunia di Rusia.
Jerman gagal lolos dari babak penyisihan grup, memaksa mereka gugur lebih awal dari turnamen dalam 80 tahun terakhir dan Ozil adalah salah satu kambing hitam karena gagal mempertahankan gelar.
Ozil, yang bermain untuk klub Inggris Arsenal, mengatakan Ketua Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB), Reinhard Grindel, telah menyalahkannya karena kinerja Jerman yang buruk.
"Di mata Grindel dan pendukungnya saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah imigran ketika kami kalah,” tulis Ozil dalam pernyataan panjang dalam bahasa Inggris yang diunggah di akun Twitter-nya.
Dalam serangkaian pernyataan yang diunggah pada Minggu 22 Juli di Twitter, bintang Arsenal ini mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola internasional. Dia menyerang federasi sepak bola Jerman (DFB), presidennya, penggemar dan media, mengkritik mereka karena melontarkan paham rasisme dan standar ganda dalam memperlakukan orang-orang keturunan Turki.
Merujuk pada komentar anti-Turki dari politisi sayap kanan dan penggemar, Ozil mengatakan, seperti dikutip Associated Press 23 Juli, bahwa dia "tidak akan lagi bermain untuk Jerman di tingkat internasional sementara saya mendpaat perlakuan rasisme dan tidak hormat."
Dia menambahkan, "Rasisme tidak boleh pernah diterima.
Surat pengunduran diri Mesut Özil dari timnas Jerman. (Foto: Twitter/@MesutOzil1088).
Banyak pemain Eropa yang bermain untuk tim nasional memiliki keturunan dari negara yang berbeda tetapi sangat jarang bagi pemain tersebut mendapat sentimen rasisme.
Muncul perdebatan tentang apakah cukup langkah untuk menghapus rasisme dalam olahraga, yang dihadapi banyak pemain kulit hitam selama puluhan tahun dalam bentuk nyanyian oleh para suporter penentang.
Ozil mempertanyakan apakah ada kriteria untuk menjadi Jerman yang dia tidak temui dan bertanya mengapa dia harus disebut sebagai Jerman-Turki ketika sesama pemain sepak bola Jerman Lukas Podolski dan Miroslav Klose tidak disebut sebagai Jerman-Polandia.
"Apakah karena Turki? Apakah karena saya seorang Muslim? Saya pikir di sini meletakkan masalah penting," kata Ozil, dikutip dari Reuters, 23 Juli 2018.
Menteri Keadilan Sosial Demokrat Jerman, Katarina Barley, menulis di Twitter, "Ini mengkhawatirkan jika pemain sepak bola besar Jerman seperti Mesut Ozil tidak lagi merasa diinginkan di negaranya dan tidak merasa diwakili oleh DFB karena rasisme."
Anggota parlemen dari Partai Hijau, Cem Ozdemir, yang memiliki akar Turki, mengatakan foto Ozil salah dan penjelasannya tidak meyakinkan tetapi menambahkan, "Cara kepemimpinan DFB bertindak paling tidak sama dengan bencana, Grindel menghancurkan persatuan kami. Apakah mereka ingin anak muda Jerman-Turki mulai bermain untuk Erdogan? DFB harus memulai langkah baru."
Tetapi yang lain mengkritik Ozil, seperti Thomas Bareiss, anggota senior konservatif Kanselir Angela Merkel, mengatakan tuduhan Ozil tentang rasisme dan kurangnya rasa hormat tidak pada tempatnya.
Surat kabar besar Jerman, Bild, mengatakan, "Ozil sedang menikmati peran korban yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan". Ozil sendiri telah bermain dalam 92 caps untuk Jerman dan telah mencetak 23 gol.
Hubungan antara Jerman dan Turki memburuk di tengah tindakan keras pemerintah Erdogan terhadap tersangka pendukung kudeta militer yang gagal pada bulan Juli 2016. Jerman sendiri adalah rumah bagi sekitar 3 juta orang keturunan Turki.
Banyak penggemar dan politisi di Jerman marah dengan foto Mesut Ozil bersama Erdogan dan banyak dikritik oleh para politisi dan federasi sepak bola Jerman, yang berpendapat bahwa Erdogan tidak menghormati nilai-nilai demokrasi Jerman.
Sumber: Tempo