SUKABUMIUPDATE.com - Pelatih Portugal, Fernando Santos, tidak mempersoalkan beberapa keputusan wasit yang kontroversial berdasarkan teknologi video assistant referee (VAR) terjadi dalam laga Portugal melawan Iran pada Grup B Piala Dunia 2018 di Saransk, Selasa dinihari tadi, 26 Juni.
Santos juga mengesampingkan penampilan Cristiano Ronaldo yang di bawah harapan saat Portugal bermain imbang 1-1 melawan Iran itu. Pasalnya, yang terpenting buat Santos sekarang adalah mereka lolos ke babak 16 besar dan akan berhadapan dengan Uruguay dalam fase knockout atau fase dengan sistem gugur itu.
Hasil pertandingan itu dipadu dengan hasil 2-2 Spanyol melawan Maroko pada pertandingan Grup B sebelumnya dan kemenangan Uruguay melawan Rusia di Grup A membuat jelas siapa yang akan tampil di babak kedua ini.
Portugal akan bermain melawan Uruguay di Socchi pada 30 Juni mendatang. Adapun juara Grup B, Spanyol, akan menghadapi Rusia di Moskwa pada 1 Juli nanti.
“Hal terpenting adalah berpikir tentang pertandingan 16 besar dan berpikir tentang pertandingan selanjutnya. Kenali musuh anda dan kemudian bersiaplah secara mental dan fisik, terlepas dari apakah itu Uruguay atau tuan rumah,” kata Santos.
“Ada perbedaan situasi tentu saja. Tua rumah mendapat dukungan besar dari suporternya dan mereka tampil bagus di turnamen ini. Sedangkan Uruguay punya kualitas tinggi, para pemain jempolan, dan semuanya sangat bagus,” Santos melanjutkan.
“Tapi, Portugal demikian juga. Kami punya senjata kami dan kami akan berusaha untuk mengalahkan mereka,” Santos menegaskan.
Pemain gelandang kawakan, Ricardo Quaresma, membawa Portugal memimpin 1-0 sebelum babak pertama usai melalui tendangannya yang indah dari luar kotak penalti. Ronaldo kemudian gagal menggandakan kemenangan Portugal pada delapan menit pertama babak kedua. Tendangannya dari hadiah penalti yang diperoleh dari pemakaian VAR oleh wasit gagal menghasilkan gol.
Pada akhir pertandingan, giliran Iran mendapat hadiah penalti berkat pemakaian VAR dan berhasil diselesaikan dengan baik oleh Karim Ansarifard untuk menyamakan kedudukan timnya.
Berkat konsultasi dengan VAR juga, wasit memutuskan untuk tidak memberi kartu merah kepada Ronaldo setelah menyikut lawannya, Morteza Pouraliganji, dan hanya memberinya kartu kuning.
“Orang-orang seperti Ronaldo ingin menjadi yang terbaik dan ketika mereka gagal, mereka menjadi marah,” kata Santos tentang penyerang Real Madrid itu. Ronaldo tampak terprovokasi oleh ketatnya pertahanan Iran dan kekurangan peluang yang didapatkannya.
“Saya tidak khawatir (dengan tiga keputusan wasit melalui VAR),” Santos menambahkan. “Sepertinya itu hal yang normal dalam pertandingan. Wasit melakukan apa yang harus dilakukannya. Saya pikir VAR berfungsi sesuai tugasnya dan itulah yang haus kita terima.”
Quaresma yang terpilih sebagai man of the match atau bintang lapangan memuji determinasi timnya dan mengatakan ia optimistis dengan peluang mereka pada 16 besar melawan juara Piala Dunia dua kali, Uruguay.
Sumber: Tempo