SUKABUMIUPDATE.com - Timnas Spanyol dililit masalah, juga misteri, menjelang pertandingan pembukaan Piala Dunia 2018 Kamis ini, 14 Juni 2018. Perubahan pelatih yang terjadi mendadak memicu pertanyaan soal mental pemain dan strategi yang akan dipakai tim.
Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) memutuskan memecat Julen Lopetegui Rabu lalu. Penyebabnya pelatih itu baru saja mengumumkan bahwa dia akan bergabung dengan Real Madrid seusai piala dunia nanti.
Selang 24 jam kemudian,
Fernando Hierro, mantan pemain Real Madrid, ditunjuk untuk menjadi pelatih baru sekaligus harus membereskan masalah yang diwariskan terhadapnya.
Meski hal itu bukan tugas kepelatihan perdana untuk Hierro, yang merupakan Direktur Olahraga RFEF, bisa jadi kejadian tersebut bukanlah tugas yang dinanti-nantikannya, demikian laporan Reuters.Ia akan menjalani laga perdana bersama Spanyol, melawan Portugal pada Jumat, 15 Juni 2018.
Laporan media lokal Spanyol mengindikasikan bahwa mayoritas skuad menentang keputusan Presiden RFEF Luis Rubiales untuk membebas-tugaskan Lopetegui karena menyetujui untuk menjadi pelatih baru Real setelah Piala Dunia tanpa meminta izin sebelumnya.
Secara khusus, inti tim U-21 yang ia bantu masuk ke tim senior, termasuk David de Gea, Dani Carvajal, Isco, Thiago Alcantara, dan Koke disebut-sebut menjadi sosok-sosok paling vokal yang berkeinginan mempertahankan sang pelatih lama.
Pemain-pemain lain mengatakan tidak mudah untuk dapat memahami pola pikir sang pelatih baru, yang mantan pemain Real Madrid.
Tugas pertama Hierro adalah menyatukan grup. Hal itu layaknya saat-saat di mana timnas harus berenang atau akan tenggelam.
Pelatih timnas Spanyol yang sukses membawa mereka menjuarai Piala Eropa 2008, Luis Aragones, meneken kontrak untuk melatih Fenerbahce pada malam semifinal turnamen itu, dan hal itu sama sekali tidak mempengaruhi timnas.
Merupakan rekan sebaya bagi Lopetegui, Hierro merupakan mantan gelandang yang telah mengoleksi 601 penampilan untuk Real Madrid, dan pernah menjadi kapten klub serta kapten timnas Spanyol.
Ia sempat bermain di Qatar dan Inggris, sebelum pensiun, dan menggenggam sejumlah peran, termasuk Direktur Olahraga di Malaga dan RFEF, serta menjadi asisten Carlo Ancelotti di Real Madrid.
Setelah menjadi bagian dari staf teknis di Rusia, ia diyakini memiliki hubungan yang baik dengan skuad, dan sebagai veteran dengan 89 penampilan timnas tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa ia tidak paham bagaimana cara turnamen sepak bola bekerja.
Namun, kalangan persepakbolaan Negeri Matador justru memiliki pertanyaan, apakah Hierro mengandalkan aura dan pengalamannya cukup untuk menginspirasi skuad yang disebut-sebut sebagai grup pemain terbaik di turnamen Piala Dunia 2018?
Satu-satunya pengalaman Hierro sebelumnya sebagai pelatih kepala adalah memimpin tim divisi kedua Oviedo untuk finis di peringkat kedelpaan pada 2016/2017, gagal menembus playoff.
Dari divisi kedua ke laga Piala Dunia 2018 di Sochi, Rusia, itu bukan jalan yang biasa dilalui, namun Hierro telah diserahi tanggung jawab untuk berusaha mengembalikan Spanyol ke jalur yang benar. Itulah tugas berat RFEF yang dibebankan ke pundak Fernando Hierro.
Sumber: Tempo