SUKABUMIUPDATE.com - Pemain sepak bola Indonesia, Egy Maulana Vikri, resmi bergabung dengan Lechia Gdansk, klub yang bermain di Divisi Utama Liga Polandia. Egy Maulana akan bermukim di Gdanks, markas klub tersebut, bulan Juli nanti.
Kota Gdanks, Polandia, dikenal sebagai kota industri. Gdanks yang juga dikenal dengan nama Danzig ini menjadi pusat gerakan buruh Solidaritas pada dekade 1980-an.
Wartawan Tempo, Prasetyo, pernah mengunjungi kota ini kala meliput pertandingan sepak bola Euro 2012. "Saya menyaksikan kota pelabuhan yang penuh dengan kapal penumpang, kapal barang, dan gudang besar. Inilah Gdanks, kota yang bersejarah," demikian ia menulis di Koran Tempo, Juni 2012.
Saat itu ia melporkan kunjungannya ke kawasan kapal-kapal serta perumahan yang sejuk dengan gaya arsitektur tempo dulu.
Di kota ini juga, pentolan buruh Solidarnosc Lech Walesa menumbangkan pemerintahan komunis pada 1989, dengan dukungan Amerika dan kawan-kawan.
Pemerintah Polandia membangun kota ini setelah hancur, bahkan rata dengan tanah, akibat Perang Dunia II. Mereka membangun kembali dengan semangat melestarikannya, persis seperti semula.
Gdanks juga memiliki destinasi wisata yang populer di Polandia, yaitu Westerplatte. Terletak di utara Gdansk, setiap tahun ribuan turis mendatangi Westerplatte.
Untuk mengunjungi Westerplette, para pelancong bisa menggunakan kapal pesiar, dengan tarif per orang 40 zloty atau sekitar Rp 140 ribu. Kapal ini akan menyusuri Sungai Motlawa yang bersih dengan pemandangan indah, bangunan-bangunan abad ke-17, selama sekitar satu jam sebelum kemudian merapat di semenanjung Westerplatte.
Dari atas kapal ini pelancong bisa melihat pelabuhan dan galangan kapal Kota Gdansk. Galangan Gdansk menjadi terkenal di seantero sedunia lantaran di sanalah pada 1980 Lech Walesa, yang kemudian mendapat hadiah Nobel dan menjadi Presiden Polandia, mengorganisasikan para buruh menggelar pemogokan.
Tujuan utama "wisata" Westerplatte adalah monumen peringatan untuk para tentara Polandia yang gugur, yang berdiri di sebuah bukit. Sebelum menuju ke sana, turis bisa menikmati sejenak naik lori terbuka yang digerakkan orang. Ini juga lori peninggalan perang Westerplatte.
Monumen yang menjadi pusat wisata itu bertinggi 25 meter. Di kejauhan terlihat panorama laut dan juga pohon-pohon yang menaungi tanah Westerplatte. "Banyak orang tua yang ke sini adalah mereka yang pernah terlibat perang atau mengalami perang itu," kata Margaret Andrzejewska, seorang pemandu wisata.
Sumber: Tempo