SUKABUMIUPDATE.com - Pelatih Tim Nasional Italia, Giampiero Ventura, menolak untuk mengundurkan diri setelah timnya gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018. Ia hanya meminta maaf kepada pendukung Italia.
"Saya belum memutuskan untuk mengundurkan diri, karena saya belum berbicara dengan Presiden. Setiap pemain saya memiliki hak istimewa untuk bekerja sama, saya ingin memberi hormat secara individual," kata Ventura.
Italia gagal membalikkan kekalahan 0-1 pada leg pertama di Stadion Friends Arena, Sabtu dinihari, 11 November 2017. Berniat menang saat tampil di depan publik sendiri, Italia justru tersingkir dari ajang empat tahunan ini setelah hanya bermain imbang 0-0 di Stadion San Siro, Selasa dini hari tadi, 14 November 2017.
"Ini adalah hasil yang sangat berat untuk kami tanggung karena saya benar-benar yakin dan pertandingan malam ini menegaskan. Kami memiliki keinginan tampil ganas untuk mengatasi rintangan ini. Saya telah berada di sepakbola selama bertahun-tahun dan tahu bagaimana rasanya," ujar Ventura.
Namun, Ventura mengaku tak kecewa dengan penampilan anak asuhnya itu. Ia juga bangga menjadi bagian dari Gli Azzurri dan berharap Italia akan kembali menjadi juara dunia seperti 2006.
"Saya merasa kecewa. Malam ini, saya menyadari apa arti Nasionalisme bagi masyarakat. Saya berterima kasih kepada pendukung di San Siro, yang telah mendukung kami sampai pertandingan terakhir ini. Itu unik dan luar biasa," katanya.
Ventura menanggapi isu yang mengatakan dirinya telah mengundurkan diri. Ia mengatakan bahwa hal itu tidaklah benar.
"Pengunduran diri? Saya harus mengevaluasi isu itu. Saya akan bertemu dengan Federasi dan mendiskusikannya. Kami akan berbicara seperti yang kami selalu lakukan. Saya memiliki hubungan baik dengan Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Carlo Tavecchio dan seluruh anggota,†ujarnya.
Italia gagal melangkah ke putaran final Piala Dunia 2018 untuk pertama kalinya sejak 1958 atau 60 tahun yang lalu. Terakhir mereka gagal berada di Piala Dunia setelah kalah melawan Irlandia Utara 2-1. Mereka menjadi tim besar berikutnya yang gagal lolos setelah Belanda dan Amerika Serikat.
Sumber: Tempo