SUKABUMIUPDATE.com - Keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong (STY) dan menggantinya dengan legenda sepak bola dunia, Patrick Kluivert, menimbulkan beragam reaksi di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola. Banyak yang bertanya-tanya apakah ini langkah yang tepat untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi, atau justru keputusan yang berisiko besar. Pergantian ini bukan hanya soal siapa yang lebih baik, tetapi juga tentang bagaimana sosok pelatih baru dapat mengubah arah permainan Timnas Indonesia ke depannya.
Shin Tae-yong selama ini dikenal dengan pendekatan yang berbasis fisik dan kecepatan. Meski berhasil membawa Indonesia meraih beberapa prestasi, seperti peningkatan performa di Piala AFF, ekspektasi tinggi terhadap perkembangan tim nasional tidak sepenuhnya tercapai. Pada akhirnya, PSSI memutuskan untuk mengganti STY dengan Patrick Kluivert, yang memiliki nama besar sebagai pemain internasional, namun memiliki rekam jejak yang lebih terbatas dalam dunia kepelatihan.
Baca Juga: Sosok Patrick Kluivert Kandidat Kuat Pelatih Timnas: Minim Prestasi hingga Isu Terlilit Utang Judi
Sebagai pemain, Patrick Kluivert tidak diragukan lagi merupakan salah satu legenda sepak bola. Kariernya yang gemilang bersama Ajax, AC Milan, dan Barcelona mencatatkan 120 gol di Barcelona, menjadikannya salah satu pemain terbaik pada masanya. Namun, ketika beralih ke dunia kepelatihan, Kluivert hanya memiliki pengalaman terbatas. Selama karier kepelatihannya, ia lebih sering berperan sebagai asisten pelatih atau pelatih interim.
Pengalaman pelatihan utamanya adalah sebagai pelatih kepala di Adana Demirspor pada 2023, dengan catatan 8 kemenangan, 6 seri, dan 8 kekalahan. Sebelumnya, Kluivert juga pernah menjabat sebagai manajer akademi Barcelona (2019-2020) dan pelatih interim Timnas Curacao (2021). Rekor di Adana Demirspor yang kurang memuaskan menambah kekhawatiran mengenai kemampuan Kluivert sebagai pelatih utama.
Namun, Kluivert juga memiliki pengalaman berharga sebagai asisten pelatih Timnas Belanda pada Piala Dunia 2014, di mana timnya mencapai semifinal. Pengalaman ini dapat menjadi nilai tambah dalam memahami dinamika tim besar dan memberi wawasan strategis kepada Kluivert untuk menghadapi tantangan baru di Timnas Indonesia.
Baca Juga: Tunjuk Pelatih Belanda Jadi Pengganti STY di Timnas Indonesia, Ini Alasan Erick Thohir
Langkah Berisiko, atau Harapan Baru?
Penggantian Shin Tae-yong dengan Kluivert menimbulkan banyak pertanyaan. Kluivert memang seorang legenda dengan nama besar, namun bagaimana kemampuan dan filosofi kepelatihannya akan diterima oleh pemain Timnas Indonesia yang sebagian besar bermain di liga domestik dan Eropa? Tantangan terbesar Kluivert adalah bagaimana menyesuaikan gaya bermain Timnas Indonesia, yang terkadang tidak sejalan dengan filosofi permainan yang ia kenal sebagai pemain.
Di sisi lain, citra internasional Kluivert bisa memberikan dampak positif terhadap popularitas Timnas Indonesia di mata dunia. Jika ia mampu mengadaptasi permainan tim dan meraih hasil positif, ini bisa menjadi pencapaian besar bagi sepak bola Indonesia. Namun, pengalaman yang terbatas sebagai pelatih kepala, terutama setelah pengalamannya di Adana Demirspor, membuat keputusan ini tetap menjadi taruhan besar bagi PSSI.
Baca Juga: Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia Pengganti Shin Tae-yong?
Apakah pergantian ini akan membawa Timnas Indonesia ke arah yang lebih baik atau justru menjadi langkah mundur? Jawabannya masih terbuka. Namun, dengan dukungan penuh dari PSSI, serta kemampuan Kluivert untuk mengadaptasi gaya permainan yang sesuai dengan karakter pemain Indonesia, ia mungkin bisa membawa kejutan yang positif bagi Timnas Indonesia. Waktu akan menjadi penentu apakah pergantian pelatih ini akan berhasil atau sebaliknya, menjadi langkah mundur.
Sumber : Statistik Karier Sepak Bola Transfermarkt]Soccerway