Kontroversi Al-Kaf dan Kisah Wasit Berlisensi FIFA Pertama Asal Sukabumi yang Anti Suap

Jumat 11 Oktober 2024, 14:31 WIB
Ahmed Al-Kaf (kiri) dan Kosasih Kartadiredja (kanan). | Foto: Istimewa/Historia.id

Ahmed Al-Kaf (kiri) dan Kosasih Kartadiredja (kanan). | Foto: Istimewa/Historia.id

SUKABUMIUPDATE.com - Rakyat Indonesia, terutama para pemain tim nasional alias timnas sepak bola senior, sangat marah terhadap keputusan wasit Ahmed Al-Kaf yang memimpin pertandingan melawan tuan rumah Bahrain di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis waktu setempat, 10 Oktober 2024.

Dalam laga di Stadion Nasional Bahrain ini, sejumlah keputusan wasit merugikan Timnas Indonesia. Puncaknya saat Ahmed Al Kaf memberikan tambahan waktu enam menit, tetapi memperpanjang permainan sampai menit 99 sehingga Bahrain dapat mengemas gol penyama kedudukan untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 2-2.

Keputusan-keputusan kontroversial wasit itu memunculkan beragam spekulasi, salah satunya dugaan suap dari tim tuan rumah. Situasi ini membuat kita kembali mengingat sosok pengadil lapangan hijau asal Sukabumi sekaligus wasit berlisensi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pertama di tanah air bernama Kosasih Kartadiredja.

Kosasih meninggal dunia pada 23 Maret 2022 di Perumahan Bukit Ciaul Indah, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Wafatnya Kosasih menyisakan duka bagi dunia sepak bola karena dia dikenal sebagai wasit yang anti menerima suap. Keterangan ini disampaikan pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah.

Baca Juga: PSSI Bakal Kirim Surat Protes ke FIFA Terkait Wasit Ahmed Al Kaf di Laga Bahrain Vs Indonesia

Irman mengatakan Kosasih merupakan warga asli Kota Sukabumi, tepatnya di Gang Purwa, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang. Pria kelahiran 13 Agustus 1934 ini memulai karier sebagai pesepak bola bersama klub Pertiwi, lalu bergabung Young Man Association atau YMA, dan Sinar Harapan, berposisi gelandang. Hingga pada 1960 (sumber lain menyebut 1955), Kosasih memperkuat Perssi Kota Sukabumi.

Kegiatan Kosasih selain bermain sepak bola adalah menjadi wasit. Pembantu Komda PSSI Jawa Barat, Kesheshian, menawari Kosasih menjadi wasit dan mengikuti kursus wasit C3 di Sukabumi serta memimpin berbagai turnamen. Dia selanjutnya mengikuti kursus C2 tingkat Jawa Barat dan memimpin pertandingan perserikatan Jabar.

Pada 1965, karier Kosasih semakin cemerlang karena menjadi wasit C1 (nasional) setelah mengikuti kursus wasit PSSI dan memimpin pertandingan perserikatan tingkat nasional di seluruh Indonesia. "Kosasih dikenal tegas meski pemain saat itu galak. Dia berani mengeluarkan kartu merah untuk pemain sekelas Rusdi Balawan dari Persebaya dan Simson Rumapasal dari Persija sehingga dia dijuluki budak leutik paling berani," kata Irman.

PSSI kemudian merekomendasikannya menjadi wasit FIFA dan lolos pada 1972. Sejak itu, Kosasih memimpin pertandingan internasional seperti Piala Raja di Bangkok 1972, turnamen sepak bola di Vietnam pada 1974. Lalu di Korea Selatan dan Arab Saudi pada 1975. Di Asia, dia dijuluki wasit King Cobra karena gerakannya yang lincah berlari ke segala arah.

Pada 1979, Kosasih memimpin pertandingan olimpiade junior di Jepang yang diikuti Diego Armando Maradona dari Argentina. Dia juga dikenal tegas menolak suap. Ini pernah terungkap saat menjadi wasit Sea Games 1981 dan ditawari 10.000 dolar (USD) untuk memenangkan Malaysia. "Dia menolak mentah-mentah dan kemudian dicatat dalam koran The Strait Times."

"Di Indonesia juga dia memimpin pertandingan persahabatan antara Timnas melawan Benfica (Portugal), Ajax Amsterdam (Belanda), Cosmos (AS), dan Manchester United, yang sempat dikenai kartu kuning olehnya," ujar Irman.

Setelah pensiun dari dunia wasit pada 1995, Kosasih ditugaskan menjadi inspektur wasit di komisi wasit PSSI. Ketika itu dia mendapatkan banyak tawaran suap dari para pihak. Tetapi, Kosasih tegas menolak semua tawaran tersebut, bahkan tidak segan memberikan sanksi kepada wasit yang terlibat dengan suap dan pengaturan skor.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Musik11 Oktober 2024, 17:00 WIB

Terjemahan Lagu Can You Die For a Broken Heart Nate Smith ft Avril Lavigne

Can You Die For a Broken Heart adalah kolaborasi epic dari Nate Smith dengan penyanyi Avril Lavigne asal Kanada yang terkenal dengan sebutan Punk Princess.
Official Audio Lagu Can You Die For a Broken Heart Nate Smith ft Avril Lavigne. Foto: YouTube/NateSmith
Sukabumi Memilih11 Oktober 2024, 16:18 WIB

Pemkot Sukabumi Catat 5 Laporan Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada, Tim Khusus Dibentuk

Sanksi netralitas ASN mempertimbangkan periode dilakukannya pelanggaran.
Pj Sekda Kota Sukabumi Mohamad Hasan Asari mengungkapkan telah ada lima laporan dugaan pelanggaran netralitas ASN. | Foto: Istimewa
Life11 Oktober 2024, 16:00 WIB

Misteri Tanjakan Panganten Garut, Mitos Calon Pengantin Dilarang Lewat Jalur Ini!

Tanjakan Panganten seringkali dikaitkan dengan berbagai peristiwa kecelakaan, terutama yang melibatkan rombongan pengantin.
Tanjakan Panganten seringkali dikaitkan dengan berbagai peristiwa kecelakaan, terutama yang melibatkan rombongan pengantin. (Sumber : Screenshot YouTube/@ Adrasa ID/Pixabay.com/@OpenClipart-Vectors).
Sukabumi Memilih11 Oktober 2024, 15:38 WIB

Eks Ketua PAC Demokrat Sukabumi Bantah Dipecat usai Dukung Fahmi-Dida: Saya yang Keluar

Olan Ujang Dani Ramdani mengklarifikasi kabar pemecatan dirinya dari jabatan sebagai Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi.
Olan Ujang Dani Ramdani saat berfoto bersama Calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 1, Achmad Fahmi. (Sumber : Istimewa)
Inspirasi11 Oktober 2024, 15:00 WIB

Loker Minimal SMA Sederajat Sebagai Waiter/Waitress di Salah Satu Cafe & Resto di Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Loker Minimal SMA Sederajat Sebagai Waiter/Waitress di Salah Satu Cafe & Resto di Kota Sukabumi. (Sumber : Freepik.com@ Drazen Zigic)
DPRD Kab. Sukabumi11 Oktober 2024, 14:59 WIB

Bertemu Petani Sukabumi, Dewan Iwan Ridwan Terima Aspirasi Soal Reforma Agraria

Terdapat sekitar 43 petani, di mana perwakilannya menyampaikan sejumlah aspirasi.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Iwan Ridwan bertemu para petani penggarap tanah negara PTPN VIII di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jumat (11/10/2024). | Foto: Istimewa
Nasional11 Oktober 2024, 14:51 WIB

Komeng Ditugaskan di Komisi Pertanian: Saya Harus Belajar Kemana?

Kali ini senator asal Jawa Barat melakukan aksi protes dengan gayanya, karena harus mengalah pada anggota DPD lain asal Jabar, sehingga ditempatkan di komisi yang tidak dikuasai, bidang Pertanian.
Nama Alfiansyah Bustami alias Komeng dalam kertas suara DPD. | Foto: Istimewa
Bola11 Oktober 2024, 14:31 WIB

Kontroversi Al-Kaf dan Kisah Wasit Berlisensi FIFA Pertama Asal Sukabumi yang Anti Suap

Keputusan-keputusan kontroversial ini memunculkan beragam spekulasi.
Ahmed Al-Kaf (kiri) dan Kosasih Kartadiredja (kanan). | Foto: Istimewa/Historia.id
Sukabumi11 Oktober 2024, 14:15 WIB

4 Hari Terganggu, Perumdam TJM Palabuhanratu Pastikan Distribusi Air Kembali Normal

Distribusi air bersih sempat terganggu empat hari, Perumdam TJM Sukabumi cabang Palabuhanratu ungkap penyebabnya.
Pipa distribusi air bersih Perumdam TJM Sukabumi Cabang Palabuhanratu. (Sumber : Istimewa)
Life11 Oktober 2024, 14:00 WIB

Langkah-langkah Cara Adopsi Kucing dan 7 Tips Memilihnya Berdasarkan Kesehatan

Mengadopsi kucing bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi penting untuk memilih kucing yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Ilustrasi - Mengadopsi kucing bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi penting untuk memilih kucing yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan Anda. (Sumber : Freepik.com).