SUKABUMIUPDATE.com - Tata krama memang menjadi salah satu hal yang dijunjung tinggi di Indonesia. Hal telah melekat di masyarakat tak terkecuali para pemain sepak bola.
Ya, itulah yang ditunjukan para pemain muda Persija Jakarta, dengan tata krama yang dimiliki menjadikan mereka selalu merasa sungkan dengan para seniornya di lapangan.
Namun, hal tersebut dianggap sebagai sebuah kekurangan oleh pemain senior Persija Jakarta yakni Maman Abdurahman dan Tony Sucipto.
Baca Juga: Daftar Pemain Asing Persib Bandung Terbaru Setelah Gabungnya Tyronne del Pino
Menurut pemain yang pernah membela Persib Bandung itu ada nilai minus dari para juniornya itu, salah satunya rasa sungkan.
“Pasti mereka ada kekurangan. Salah satunya adalah mungkin mereka sungkan sama kami sebagai pemain senior. Apalagi usia kami lumayan “dekat”. Kadang mereka ada sedikit rasa segan untuk sekadar panggil saya dan bertanya,” kata Maman dikutip dari laman resmi Persija.
“Menurut saya, saat masuk lapangan panggil nama pun tidak masalah. Tidak perlu ‘Bang’. Jika di luar lapangan biarkan sesuai cara mereka menghargai kami. Di lapangan seharusnya tidak pandang senior dan tak perlu sungkan. Tapi sejauh ini sudah lumayan bagus mereka interaksinya,” katanya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Ryo Matsumura, Gelandang Baru Milik Persija Jakarta
Menurut Pemain Terbaik Liga Indonesia 2006 itu, beberapa nama sudah menunjukkan sinarnya di musim lalu. Ia memberi contoh rekan lini belakangnya, yaitu Muhammad Ferarri (19).
“Menurut saya sudah bagus karena bisa bersaing. Karena di musim sebelumnya (Liga 1 2021/2022), Ferarri sudah masuk tim dan ada kesempatan main tetapi waktu itu tetap saya yang main. Akhirnya di musim lalu (2022/2023) Ferarri main reguler dan itu bagus. Saya bilang ke mereka (pemain muda) jangan takut atau segan misalkan saya dicadangkan karena dia. Yang paling penting bersaing secara sehat dan jangan cepat puas,” kata Maman.
Sumber: persija.id