SUKABUMIUPDATE.com - PSSI telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) pada Senin, 22 Mei 2023. Salah satu bentuk kerja samanya adalah menyertakan instruktur wasit Video Assistant Referee (VAR) Jepang dalam pelatihan dan lisensi wasit VAR Indonesia.
Mengutip tempo.co, Direktur Utama Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus menyatakan, pada tahap awal, Komite Wasit akan menyiapkan 30 wasit dan asisten wasit VAR serta 27 replay operator yang ikut dalam pelatihan tersebut.
"Proses pelatihan wasit untuk lisensi VAR, paling cepat bisa dilakukan dalam 6-7 bulan, dan semoga bisa tercapai dengan baik," ujar dia dalam keterangan tertulis LIB.
"Tentunya kami mengedepankan aspek kualitas, sehingga untuk tahap awal ini Komite Wasit bisa menyiapkan 30 wasit VAR, 30 asisten VAR, dan 27 replay operator," kata Ferry menambahkan.
Penggunaan VAR akan menjadi terobosan baru yang dijalankan PSSI dan LIB. Sesuai panduan FIFA, pihak yang ingin memakai VAR harus melengkapi proses Implementation Assistance and Approval Programme (IAAP).
Saat ini, LIB sebagai penanggung jawab, sedang melakukan berbagai persiapan untuk memenuhi standar tersebut. Mulai dari pembentukan VAR Project Team, kerja sama dengan Thailand dan Singapura, hingga menetapkan Selected Technology Provider (STP).
Rencananya, VAR akan mulai diimplementasikan dan diuji coba penerapannya pada awal putaran kedua Liga 1 2023-2024. LIB memilih sistem desentralisasi yang artinya VAR Room akan dipasang di setiap stadion, bukan terpusat di satu lokasi seperti Thailand dan Singapura.
Menurut Ferry, implementasi VAR ini menjadi salah satu bukti sinergi positif dan harmonis antara PSSI dan LIB. Ia pun memastikan bakal mendukung inovasi yang coba dihadirkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
"Terobosan inovatif dari PSSI di bawah Pak Erick Thohir dalam Referee Development harus kita imbangi dengan akselerasi program sesuai proporsi kita," tuturnya.
Sumber: Tempo.co