SUKABUMIUPDATE.com - Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) melarang wasit menghentikan pertandingan untuk berbuka puasa Ramadan bagi pemain Muslim di Liga Prancis.
Federasi Sepakbola Prancis telah mengirim email kepada perangkat pertandingan untuk mengingat mereka tentang larangan buka puasa Ramadan yang dapat mengganggu jalannya pertandingan.
Mengutip lequipe, meskipun Liga Premier telah memberikan istirahat sejenak bagi pemain Muslim berbuka puasa, namun hal itu tak berpengaruh bagi Federasi Sepak Bola Prancis dan Komisi Wasit Federal yang diketuai oleh Éric Borghini.
Baca Juga: Cerita Pelawak Parto Diajak Berburu di Sukabumi, Simak Keseruannya
FFF mengirim larangan itu dalam sebuah email yang berisi pasal 1 statuta FFF, yang berbunyi:
“Sepak bola tidak memperhitungkan pertimbangan politik, agama, ideologis, atau serikat pekerja dari para aktornya. » « Prinsip ini berlaku untuk semua orang: badan - klub - pemegang lisensi - wasit. Terserah semua pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa itu dihormati, ” tulis email tersebut.
Alhasil atas larangan yang intoleran itu membuat para fans PSG geram dan protes keras dengan larangan buka puasa bagi pemain Muslim.
Fans Paris Saint-Germain (PSG) mengecam FFF yang menolak menghentikan pertandingan malam sejenak untuk memberikan waktu para pemain muslim berbuka puasa di bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Persib Bandung vs Persis Solo: Susunan Pemain, Head to Head dan Prediksi Skor
FFF beralasan bahwa sikap mereka merupakan sebuah "netralitas sepak bola di tempat latihan".
"Tanggal, segelas air, mimpi buruk FFF," tulis sebuah kalimat yang dibentangkan fans garis keras PSG, Collectif Ultras Paris, di belakang gawang Parc des Princes, sebagai kritik terhadap FFF, dikutip via Suara.com.
Mereka menyampaikan protes tersebut ketika PSG menjamu Lyon dalam laga pekan ke-29 Ligue 1 Prancis 2022-2023 yang pada akhirnya dimenangkan tim tamu dengan skor tipis 1-0.
FFF dilaporkan telah mengirim email ke Komisi Wasit Federal (CFA) untuk melarang interupsi selama pertandingan sepak bola bagi pemain Muslim untuk membiarkan mereka berbuka puasa.
Baca Juga: Telat Sahur, Apa Masih Boleh Minum Saat Adzan Subuh? Ini Kata Ulama
E-mail yang bocor itu juga mengatakan bahwa siapapun yang melanggar ketentuan akan dikenakan tindakan disipliner dan/atau pidana.
Keputusan itu merujuk undang-undang tahun 1905 di Prancis yang meresmikan pemisahan Gereja dan Negara.
Berbeda dengan Ligue 1 Prancis, Liga Inggris pekan lalu mengumumkan bahwa para pemain diperbolehkan berbuka puasa di tengah pertandingan selama bulan Ramadan.
Pemain Nantes Dicoret dari Skuad karena Puasa
Jaouen Hadjam, bek Nantes berusia 20 tahun, dikeluarkan dari skuad pertandingan oleh pelatih kepala tim senior Antoine Kombouare karena berpuasa pada hari pertandingan selama Ramadan.
Tentang absennya pemain Aljazair-Prancis Hadjam, Kombouare mengatakan bahwa para pemain "tidak boleh berpuasa" agar fit dan menghindari cedera selama pertandingan.
"Dan mereka yang berpuasa tidak masuk grup," katanya karena tidak memilih Hadjam untuk pertandingan kontra Reims.
Pada Minggu, Nantes yang tanpa kehadiran Hadjam menderita kekalahan telak 0-3 dari Reims dalam lanjutan Ligue 1 Prancis di Stade De La Beaujoire, sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (4/4/2023).
Sumber: Suara.com