SUKABUMIUPDATE.com - Timnas Israel U-20 yang akan berpastisipasi di Piala Dunia U-20 mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu yang paling lantang adalah ormas Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Front Persaudaraan Islam (FPI), dan GNPF.
Mereka semua paling keras menentang kehadiran Timnas Israel U-20 yang berencana datang ke Indonesia. Bahkan, semua ormas itu mengancam akan mencegat Timnas Israel U-20 jika berani hadir.
Sebagai informasi, jika Indonesia sendiri akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang bakal diselenggarakan pada 20 Mei hingga Juni 2023 mendatang. Sejumlah negara besar akan berpartisipasi termasuk Timnas Israel U-20.
Baca Juga: Terkuak! Alshad Ahmad Ternyata Sudah Pernah Menikah dengan Nissa Asyifa
Aksi penolakan Timnas Israel U-20 untuk tampil di Piala Dunia U-20 ini muncul dari sejumlah kalangan di Tanah Air. Berikut lima fakta penolakan Timnas Israel U-20 yang dikutip via Suara.com.
1. Ditolak PA 212
Penolakan kedatangan Timnas Israel dalam gelaran Piala Dunia-20 di Indonesia datang dari massa dalam ormas yang terdiri dari Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Persaudaraan Islam (FPI), dan GNPF.
Alasan penolakan itu dilakukan karena hingga kini Israel masih melakukan serangan terhadap Palestina. Jika Israel diizinkan berlaga dalam Piala Dunia U-20 nanti, maka sama saja Indonesia mengkhianati amanah konstitusi UUD 1945 tentang penjajahan.
Baca Juga: Ibunda Syabda Perkasa Belawa Turut Meninggal dalam Kecelakaan di Tol Pemalang
Dukungan Indonesia pada Palestina bukan diberikan saat ini saja. Namun dukungan itu sudah ada sejak era Presiden pertama RI, Soekarno ketika sang presiden pernah menolak bertanding sepak bola melawan Israel demi Palestina.
2. Bakar bendera sampai kepung bandara
Massa aksi menolak kedatangan Timnas Israel U-20 ke Indonesia digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin (20/3/2023) sekitar pukul 17.10 WIB.
Massa aksi membakar dua bendera Israel tepat di bahu jalan bundaran air mancur Patung Kuda Jakpus.
"Ini bukan bendera (negara), ini logo zionis. Ini logo penjajah, bakar!" ujar salah seorang orator di atas mobil komando.
Baca Juga: Pahlawan Indonesia di Piala Thomas 2022, Inilah Profil Syabda Perkasa Belawa
Kemudian massa aksi berkerumun mengelilingi kepulan asap hitam yang berasal dari terbakarnya bendera Israel. Pembakaran bendera Israel ini juga diiringi oleh sholawat nabi dari massa.
3. Tanggapan Gubernur Edy
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi sebelumnya merespons polemik Timnas Israel yang akan bermain di Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20.
Edy yang juga mantan Ketua Umum PSSI itu meminta masalah olahraga tidak dicampur dengan masalah politik.
"Sebenarnya kalau olahraga,ya olahraga, politik ya politik. Ini kalau olahraga, siapapun, bila perlu hantu milik tim boleh main, kalau mau olahraga," kata Edy Rahmayadi pada Kamis (16/3/2023).
Baca Juga: 7 Mitos di Indonesia yang Hingga Kini Masih Dipercaya Masyarakat
Namun dia menegaskan itu adalah opini pribadinya saja karena tidak punya wewenang terkait hal tersebut.
4. Dicibir Ngabalin
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan bahwa Timnas Israel diizinkan untuk berkompetisi dalam Piala Dunia U-20 sudah menjadi konsekuensi bagi negara tuan rumah yakni Indonesia.
Ali juga menegaskan hal tersebut adalah aturan FIFA, bukan Indonesia. Pemerintah berharap masyarakat mendukung gelaran Piala Dunia U-20 agar tidak membuat malu negara Indonesia di depan para tamu yang datang.
5. Respons Menpora dan PSSI
Muhadjir selaku Plt Menpora mengatakan pemerintah tengah mengkaji soal kedatangan timnas Israel untuk berlaga di Indonesia. Dia menegaskan pemerintah Indonesia akan menegakkan konstitusi.
Namun di sisi lain Indonesia sudah berkomitmen menjadi penyelenggara U-20. Dia juga mengatakan penyelenggaran ini adalah cara strategis untuk mengangkat harkat dan martabat Indonesia di mata internasional.
Baca Juga: Pacaran Saat Puasa Ramadan Apakah Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya
Sementara itu Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut pihaknya tak ada urusan dengan Timnas Israel yang akan ikut Piala Dunia U-20 di Indonesia. PSSI tidak punya wewenang untuk mengambil sikap karena masalah itu sudah menyangkut politik dan kebijakan luar negeri.
Sumber: Suara.com (Trias Rohmadoni)