SUKABUMIUPDATE.com - Keikutsertaan Timnas sepakbola Israel dalam gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia mendapat penolakan dari berbagai pihak di Tanah Air.
Piala Dunia U-20 sendiri dijadwalkan digelar pada 20 Mei hingga 11 Mei 2023 dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah.
Timnas Israel sendiri memastikan lolos kel Piala Dunia U-20 2023 setelah berhasil meraih prestasi dengan lolos ke babak semifinal Euro U-19 2022 lalu.
Hal tersebut menjadikan Timnas Israel lolos ke putaran final Piala Dunia U-20, sekaligus menjadi sejarah bagi Israel karena ini merupakan kali pertama mereka lolos ke Piala Dunia U-20.
Baca Juga: PSM Makassar Bisa Kunci Gelar Juara Pekan Ini, Simak Hitung-hitungannya
Namun, impian Israel berlaga di Piala Dunia U-20 itu terancam pupus akibat penolakan yang terus datang.
Menanggapi hal tersebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar pertemuan bersama sejumlah organisasi Islam dan lembaga masyarakat yang berlangsung di Aula Buya Hamka, Gedung MUI Jakarta pada Jumat, 17 Maret 2023.
Terdapat dua agenda yang dibicarakan, yaitu mengenai pembahasan sikap bersama soal bakal bermainnya Timnas Israel di Indonesia sebagai salah satu finalis Piala Dunia U-20 pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Yang kedua yakni soal penegasan sikap dan posisi MUI untuk penolakan pernikahan beda agama.
Baca Juga: Harapan Bek Asal Sukabumi Eriyanto di Hari Ulang Tahun Persib Bandung ke-90
“Kita koordinasi mendengarkan pendapat para ormas menyikapi datangnya tim sepak bola kontingen dari Israel yang U-20,” kata Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis seperti dikutip dari laman mui.or.id.
Menurut Cholil, ini merupakan tanggung jawab Indonesia sebagai tuan rumah. Sejauh ini, dia menyampaikan, berdasarkan hasil serap aspirasi bersama, para umat cenderung menolak kedatangan tersebut.
Dia juga menilai, hal yang dipertimbangkan soal kedatangan timnas kontingen Israel ini bukan soal Muslim atau non-Muslim, melainkan soal kedaulatan negara Indonesia, soal posisi bangsa terhadap zionisme dan penjajahan. Kiai Cholil mengingatkan ini tanggung jawab bersama.
Baca Juga: Bos Persib Bandung Umuh Muchtar Dirawat di Rumah Sakit, Sang Cucu Ungkap Kondisinya
“Kita perlu putuskan posisi kita seperti apa. Kita adakan serap aspirasi dan masukan terlebih dahulu dari berbagai pihak, kemudian kita akan komunikasikan dengan pihak terkait, seperti Kemenpora, Kemenkumham, Kemenlu, bahkan PSSI. Baru setelah itu MUI kita nyatakan sikap,” terangnya.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menambahkan FIFA harus matang dengan pertimbangannya. Dia mensinyalir adanya penolakan terhadap kedatangan timnas kontingen Israel di Indonesia.
Menurut dia, kedatangan Israel ini tidak hanya menyangkut soal kompetisi sepak bola, melainkan ada pertimbangan dan dinamika yang harus diperhatikan.
FIFA, lanjut dia, sudah cukup berpengalaman dalam mempelajari hal demikian. “Kasus ini sudah jelas sekali. Seperti yang pernah kita bicarakan, permintaan kita normatif jangan sampai ganda, tantangannya tinggal bagaimana meyakinkan FIFA. Sudah ada sinyal, kita terus mendorong pemerintah untuk bisa berkomunikasi dengan FIFA,” kata Sudarnoto.
Sumber: mui.or.id/A Fahrur Rozi