SUKABUMIUPDATE.com - Mantan pemain bertahan AS Roma, Lazio, dan Inter Milan, Sinisa Mihajlovic meninggal dunia usai berjuang melawan kanker darah (leukemia) di usia di usia 53 tahun.
Kabar meninggalnya Sinisa Mihajlovic mantan bek dan pelatih Serie A ini dikonfirmasi oleh keluarganya.
“Istri Arianna, anak-anaknya Viktorija, Virginia, Miroslav, Dusan dan Nikolas, keponakan Violante, ibu Vikyorija dan saudara laki-lakinya Drazen, yang sangat bersedih, mengkonfirmasi kematian suami, ayah, putra, dan saudara mereka, Sinisa Mihajlovic," bunyi pernyataan keluarga yang dikutip Football Italia, Jumat, 16 Desember 2022.
Baca Juga: Kroasia vs Maroko, Perebutan Posisi 3 Piala Dunia 2022 Statistik Hingga Prakiraan Line Up
“Pria unik, seorang profesional yang luar biasa, suka membantu dan baik kepada semua orang. Dia dengan berani berjuang melawan penyakit yang mengerikan."
“Kami berterima kasih kepada para dokter dan perawat yang telah mengikutinya selama bertahun-tahun, dengan cinta dan hormat, khususnya Francesca Bonifazi, Antonio Curti, Prof. Alessandro Rambaldi, dan Dott. Luca Marchetti."
"Sinisa akan selalu bersama kita. Saya hidup dengan semua cinta yang telah dia berikan kepada kami."
Baca Juga: Google Maps Merah Mulai Karangtengah, Jalan Nasional Sukabumi-Bogor Macet
Mihajlovic meninggal di sebuah rumah sakit di Roma. Dia telah didiagnosis menderita leukemia pada tahun 2019.
Sebelumnya dia telah dinyatakan pulih setelah menjalani serangkaian pengobatan. Namun, pada Maret lalu, dia mengumumkan bahwa penyakitnya kambuh sehingga dia harus menjalani siklus baru kemoterapi.
Dia tetap bertanggung jawab atas Bologna selama perawatan tetapi dipecat September lalu setelah awal musim yang buruk.
Di sepanjang kariernya sebagai pemain profesional, Mihajlovic memainkan 315 pertandingan di Serie A dengan mencetak 38 gol.
Dalam unggahan terakhir di Instagram sebulan lalu, Sinisa Mihajlovic mengatakan bahwa hidup tanpa masalah tidak ada dan tidak seorang pun boleh malu dengan penyakit.
“Takdir ingin penyakit itu terwujud di sini, di Bologna, di mana terdapat pusat penelitian medis terbaik di bidang onkologi,” tulis Mihajlovic.
Sumber: Suara.com