SUKABUMIUPDATE.com - Pesepakbola asal Indonesia yang memutuskan berkarier diluar negeri memang mempunyai alasan tersendiri, salah satunya karena kesempatan untuk mengembangkan skill dan mengasah mental sang pemain
Dilansir dari Suara.com, di antara pesepakbola Indonesia yang berkarier di luar negeri adalah Pratama Arhan, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Saddil Ramdani, dan Elkan Baggott.
Nilai transfer mereka sudah di angka milyaran per tahun.
Berikut ini daftar lengkapnya berdasarkan data Transfermarkt:
Pratama Arhan Alif Rifai merupakan pemain sepakbola kelahiran 21 Desember 2001. Kini dia bermain sebagai Bek kiri untuk klub Tokyo Verdy di J2 Jepang dan Tim nasional sepak bola Indonesia
Nilai transfer dia sebesar Rp 5,65 miliar.
Egy Maulana Vikri pesepakbola kelahiran 7 Juli 2000. Kini dia bermain untuk klub Liga Super Slovakia ViOn Zlaté Moravce.
Pada tanggal 9 Agustus 2022, klub Slovakia ViOn Zlaté Moravce mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani Egy dengan durasi kontrak selama satu tahun. Pada 13 Agustus 2022, Egy melakukan debutnya di Liga Super Slovakia bermain melawan ilina, di pertandingan tersebut klub Egy menelan kekalahan 0–1.
Nilai transfer dia sebesar Rp 5,21 miliar.
Witan Sulaeman pesepakbola kelahiran 8 Oktober 2001. Kini dia merupakan penyerang Sayap untuk klub Slovakia FK AS Trenčín.
Pada akhir Januari 2022, Witan memutuskan untuk menyetujui peminjamannya kepada FK Senica dari Lechia Gdansk. Keputusan itu disebabkan karena Witan jarang dipercaya untuk bermain sebagai Starting XI tim utama Lechia Gdansk.
Nilai transfer dia sebesar Rp 5,21 miliar.
Saddil Ramdani pesepakbola kelahiran 2 Januari 1999. Dia merupakan winger dan gelandang serang untuk klub Liga Super Malaysia Sabah F.C.
Nilai transfer dia sebesar Rp Rp3,48 miliar.
Elkan William Tio Baggott merupakan pesepakbola kelahiran 23 Oktober 2002. Dia adalah bek tengah untuk Gillingham FC di EFL League Two (dengan masa pinjaman selama satu musim dari Ipswich Town).
Nilai transfer dia sebesar Rp 4,35 miliar.
Sumber: Suara.com
#SHOWRELATEBERITA
Writer: Ikbal Juliansyah