SUKABUMIUPDATE.com - Bagi yang gemar menonton sepakbola, pasti pernah melihat pemain menutupi mulutnya dengan tangan saat berbicara baik dengan sesama pemain, pelatih maupun dengan wasit.
Hal tersebut biasanya dilakukan saat berada di lapangan pertandingan. Tentu itu membuat sebagian orang bertanya-tanya mengenai alasan hal itu dilakukan.
Menurut laman starting eleven, dalam dunia sepakbola ada istilah shithousery. Shithousery sendiri bisa dikatakan sebagai bullying, psywar, dan sejenisnya, tujuan untuk mengganggu mental lawan dengan harapan lawan akan terpancing hingga konsentrasi pertandingan menjadi pecah.
Shithousery memiliki berbagai bentuk yang digunakan di lapangan sepak bola, mulai dari mengejek, kontak fisik, mencemooh ke wasit sampai dengan membuang-buang waktu.
Singkatnya shithousery adalah upaya untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak adil dalam sepak bola.
Lalu apa hubungannya dengan pemain sepakbola yang menutupi mulut saat berbicara?
Setiap pertandingan berlangsung apalagi dalam tensi tinggi, para pemain kerap berduel tidak hanya fisik tapi juga kerap terjadi adu mulut (saling mencemooh). Hal itu biasanya dilakukan dengan mulut yang ditutupi dengan tujuan agar lawan tidak mengerti satu kata pun dari strategi yang sedang dibahas.
Kemudian agar kamera agar media tidak bisa mengintip suku kata yang keluar dari mulut pesepakbola yang terkadang keluar kata-kata tidak pantas.
Lalu menutup mulut saat berbicara bisa membatasi suara si pemain dari orang-orang di sekitar, sehingga membuat orang yang posisinya agak jauh tidak dapat mendengar apa yang dikatakan.
Hal ini pernah diungkapkan oleh Kiper Cadangan timnas Brasil, Jefferson saat berlaga di Piala Dunia 2014 seperti dikutip dari BBC.
Menurutnya, banyak kata-kata yang keluar dari mulut seorang pesepak bola seperti kata-kata kasar namun itu hal normal dalam sepakbola.
Sebagian pesepakbola tidak ingin kata-kata yang diucapkannya diliput oleh media massa dan membuat sesuatu yang besar dari tayangan itu.
“Ini bukan perintah pelatih. Kami menyadari situasi ini. Jadi kita menutupi mulut kami,” kata Jefferson.
“Kadang keluar kata-kata jelek dan ini adalah normal. Tapi beberapa acara TV membuat keributan besar tentang hal itu,” lanjut Jefferson.
Jadi itu dia alasan kenapa pemain sepakbola kerap menutupi mulutnya saat berbicara ketika berada di lapangan pertandingan.