Aksi Modar dan Demo 19/11 Batal, Buruh Sukabumi Sambut Kenaikan UMK Tahun 2021

Selasa 17 November 2020, 13:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Naiknya rekomendasi Upah Minimum Kabupaten (UMK) Sukabumi tahun 2021 sebesar 3,2 persen, mendapat reaksi dari sejumlah elemen buruh. Salah satunya Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC FSP TSK-SPSI) dan Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Kabupaten Sukabumi.

Ketua PC FSP TSK-SPSI Kabupaten Sukabumi Mochammad Popon mengatakan, kenaikan tersebut memang ia akui tidak memuaskan para buruh. Tetapi Popon menilai, angka tersebut merupakan hasil maksimal yang bisa dicapainya.

"Karena tidak semua kabupaten/kota apalagi di Jawa Barat bisa menaikkan UMK 2021 di tengah Pandemi Covid-19. Ditambah dengan surat edaran Menaker RI dan Gubernur Jawa Barat yang menginginkan tidak ada kenaikan UMK 2021," kata Popon kepada sukabumiupdate.com, Selasa (17/11/2020).

Di samping itu, sambung Popon, alasan yang lebih memberatkan bagi kaum buruh adalah adanya kabupaten/kota lain seperti Kabupaten Cianjur dan Kota Sukabumi yang sudah lebih dahulu merekomendasikan tidak ada kenaikan untuk UMK tahun 2021.

"Kami sudah membayangkan ketika terpaksa terjadi aksi dan mogok kerja alias mogok daerah (modar), betapa besar risiko yang harus ditanggung dengan hasil yang belum tentu sesuai yang diharapkan. Belum lagi kalkulasi risiko di tengah Pandemi Covid-19," ungkapnya.

BACA JUGA: Akhirnya UMK Kabupaten Sukabumi Tahun 2021 Naik, Jadi Rp 3.1 Juta

Berkaitan dengan hal itu, kata Popon, pihaknya menyatakan bahwa rencana aksi dan modar pada tanggal 18,19, dan 20 November 2020 batal digelar. Ia meminta kepada semua anggotanya yang berada di masing-masing perusahaan untuk bekerja seperti biasa.

"Terima kasih kepada semua anggota dan pengurus FSP TSK-SPSI yang telah dengan sabar mengawal proses penentuan UMK 2021, mulai dari pembahasan di dewan pengupahan maupun pada saat proses rekomendasi oleh PJS Bupati Sukabumi," kata Popon. "Rekomendasi kenaikan itu belum final dan harus terus kita kawal sampai keluarnya surat keputusan Gubernur Jawa Barat untuk kenaikan UMK 2021," tambahnya.

Dihubungi terpisah, Ketua DPC GSBI Kabupaten Sukabumi Dadeng Nazaruddin mengaku pihaknya tidak akan menggelar aksi yang semula direncanakan akan dilakukan pada tanggal 19 November 2020.

"Kami hanya bisa mengucapkan alhamdullillah, karena PR (pekerjaan rumah) kita berikutnya adalah proses pengawalan rekomendasi tersebut sampai benar-benar di-SK-kan oleh Gubernur dan dijalankan oleh seluruh perusahaan di Kabupaten Sukabumi," ujarnya. "Tidak jadi (aksi), kita konsen ke pengawalan rekomendasi dan perjuangan ke UMSK," sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Sukabumi Sudarno mengaku tidak dapat memberikan komentar terkait rekomendasi kenaikan UMK Kabupaten Sukabumi tahun 2021 tersebut. "

"Kami no comment dulu," singkatnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi akhirnya menetapkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2021 menjadi Rp 3.125.444. Angka ini naik 3,2 persen dari UMK tahun sebelumnya (2020), yaitu Rp 3.028.000.

Kenaikan ini hasil pembahasan bersama antara pemerintah daerah, buruh, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Sukabumi sejak beberapa hari lalu. Keputusan UMK tahun 2020 ini diputuskan di Pendopo Sukabumi, Selasa (17/11/2020).

PJS Bupati Sukabumi Raden Gani Muhammad mengatakan, pemerintah daerah harus mengambil sikap terkait UMK 2021. "Setelah mempertimbangkan semua pihak dan disetujui semua termasuk Forkopimda. Kita putuskan memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada Gubernur atas kenaikan 3,2 persen untuk Kabupaten Sukabumi," ujar Gani kepada awak media.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)