SUKABUMIUPDATE.com - Nilai ekonomis belut sawah alias mua atau lindung, betul-betul dimanfaatkan oleh warga Curugkembar, Kabupaten Sukabumi.
Binatang yang memiliki kandungan protein tinggi itu kini mulai banyak ditemui warga, apalagi saat musim hujan.
"Terkadang untuk memperoleh belut sawah harus menunggu saat musim tanam atau sawah sudah tergenang air, saat musim hujan. Tapi kalau di Curugkembar, belut sawah selalu ada," kata Asep (20 tahun) pemburu belut sawah asal Kampung Sukamanah, Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar kepada sukabumiupdate.com, Selasa (21/10/2020).
BACA JUGA: Berburu Belut di Surade Sukabumi, Raswan Tewas dengan Mulut Berbusa
Belut sawah tersebut, lanjut Asep, didapat dengan cara ngobor, yaitu berburu pada malam hari sambil diterangi cahaya senter atau obor. Belut, kata Asep, didapat dengan cara dijepit menggunakan jepitan yang terbuat dari bambu.
"Belut sawah hasil buruan bisa ditampung dulu untuk dijual, atau untuk konsumsi sendiri. Belut mulis yang diburu hidup-hidup. Waktu berburunya malam hari, saat belum keluar dari lubang," kata Asep lagi.
"Untuk belut sawah, harga beli dari pemburu belut per kilogramnya Rp 32.000-Rp33.000. Dijual lagi ke konsumen per kilogram Rp 35.000 - Rp 40.000. Kalau ada yang berminat mau beli belut bisa hubungi nomor 0857-2124-9984," terangnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.