SUKABUMIUPDATE.com - Di saat kondisi ekonomi menurun akibat Pandemi Covid-19, kabar sebaliknya justru datang dari Jampang Tengah Sukabumi.
Pasalnya, usaha kuliner berupa keripik tempe di Kampung Bantarjati RT 34/09 Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, justru cukup stabil menghadapi pandemi ini.
Pemilik usaha tersebut, Ratna (31 tahun) menuturkan, usaha yang telah ia jalani selama hampir empat tahun itu hingga kini masih eksis dan tetap melakukan produksi seperti biasa.
"Usaha ini sudah digeluti hampir empat tahun, sampai saat ini masih tetap bertahan," kata Ratna kepada sukabumiupdate.com, Kamis (24/9/2020).
Ratna memulai usahanya dengan memproduksi keripik tempe tersebut dalam jumlah kecil. Hingga kemudian ia dapat memproduksi dalam jumlah yang relatif lebih besar.
BACA JUGA: Mau Tau Rasannya Dikhianati? Cobain Keripik dari Cikakak Sukabumi Ini
Keripik tempe dengan berbagai varian rasa hasil produksi warga Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.
"Sekarang bisa memproduksi 4-6 kilogram keripik tempe per hari dengan berbagai varian rasa, seperti rasa original, rumput laut, jagung manis dan balado," ucapnya.
Ratna menjelaskan, cara pemasaran produknya itu ia kirim ke sejumlah outlet makanan yang ada di wilayah Jampang Tengah. Namun tak hanya itu, ia juga menjualnya secara online.
"Pemesannya ada dari Kota Sukabumi, Cikarang Bekasi, Jakarta, hingga ke Jawa Timur. Bahkan pernah ada yang pesan dari luar negeri seperti Pakistan," jelas Ratna.
"Untuk harga keripik tempe original Rp 18 ribu isi 250 gram, sedangkan yang varian rasa itu Rp 20 ribu isi 250 gram," ujarnya.
Ratna menungkapkan, dengan memproduksi keripik tempe tersebut sebanyak 6 kilogram per hari, ia mendapat omset hingga Rp 420 ribu.
"Itu hanya dengan tiga jam kerja. Setelah itu membuat kuliner yang lainnya pesanan dari konsumen dan pelanggan," tutup Ratna.